Pengelolaan Lingkungan Belajar
Pengelolaan
Lingkungan Belajar
Universitas Jambi
Universitas Jambi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak hal yang mempengaruhi hasil belajar siswa,
salah satunya adalah suatu kondisi yang kondusif pada lingkungan belajar. Untuk
mengkondusifkan lingkungan belajar, diperlukan adanya pengelolaan ingkungan
belajar. Guru memiliki peranan penting dalam pengelolaan lingkungan belajar.
Suasana atau lingkungan belajar yang kondusif
akan berpengaruh pada proses belajar mengajar siswa cenderung mendorong anak
untuk belajar dengan tenang dan berkonsentrasi.
Pengelolaan lingkungan belajar dapat diartikan
sebagai suatu proses mengkoordinasikan dan mengintegrasikan berbagai komponen
lingkungan yang dapat mempengaruhi perubahan prilaku anak sehingga dapat
terpasilitasi dengan baik. Pengelolaan lingkungan belajar yang baik dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Oleh karena itu, penulis mengangkat judul makalah
ini“Pengelolaan Lingkungan Belajar” agar calon guru atau tenaga pendidik dapat
mengelola lingkungan belajar dengan baik dan dapat mencapai tujuan pembelajaran
dengan maksimal.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Apa pengertian dari pengelolaan lingkungan belajar?
1.2.2
Apa tujuan dari pengelolaan lingkungan belajar?
1.2.3
Ada berapa macam pengelolaan lingkungan belajar?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan di atas tujuan penuisan
makalah ini adalah untuk:
1.3.1
Memahami pengelolaan lingkungan belajar
1.3.2
Mendeskripsikan tujuan
lingkungan belajar
1.3.3
Memahami macam-macam lingkungan belajar
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1
Untuk calon guru agar mengetahui pengelolaan lingkungan belajar
1.4.2
Untuk guru agar mengetahui tujuan pengelolaan lingkungan belajar
1.4.3
Untuk guru agar bisa mengetahuii macam-macam lingkungan belajar
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Pengelolaan Lingkungan Belajar
Pengelolaan
berasal dari kata kelola yang mendapat imbuhan pe dan akhiran an yang mempunyai
arti ketatalaksanaan, tata pimpinan, atau bisa disebut juga memenejemen.
Menurut suharsimi arikunto(1990:2) pengelolaan adalah pengadministrasian,
pengaturan, atau penataan suatu kegiatan.
Lingkungan
merupakan sumber belajar yang berpengaruh dalam proses belajar dan perkembangan
anak. lingkungan belajar adalah tempat berlangsungnya kegiatan belajar yang
mendapatkan pengaruh dari luar terhadap
keberlangsungan kegiatan tersebut.
Lingkungan yang
merupakan sumber belajar memiliki pengaruh dalam proses pembelajaran.
Lingkungan dalam arti sempit adalah alam sekitar di luar diri individu atau
manusia.
Lingkungan itu
mencakup segala material dan stimulus di dalam dan di luar individu, baik yang
bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosio-kultural (Dalyono,2007:129).
Menurut Hamalik,
(2004: 195) lingkungan adalah segala sesuatu yang yang ada di alam sekitar yang
memiliki makna atau pengaruh tertentu kepada individu. Lingkungan adalah
segala sesuatu yang disekeliling manusia yang dapat mempengaruhi tingkah laku
secara langsung maupun tidak langsung. Imam Supardi (2003:2) menyatakan
“lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang
ada di dalam ruang yang kita tempati”. Kehidupan manusia selalu berhubungan
dengan ligkungan yang didalamnya diperlukan suatu interaksi antara sesama
manusia. lingkungan belajar.
Lingkungan belajar
menurut Muhammad Saroni (2006:82-84), adalah
”Segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran
dilaksanakan. Lingkungan ini mencakup dua hal
utama, yaitu lingkungan fisik danlingkungan sosial,
kedua aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling mendukung, sehingga siswa merasa krasan di
sekolah dan mau mengikuti proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena
tekanan ataupun keterpaksaan”. Sedangkan menurut Indra Djati Sidi (2005:148),
”Lingkungan belajar sangat berperan dalam menciptakan suasana belajar
menyenangkan”. Lingkungan tersebut dapat meningkatkan keaktifan belajar, oleh
karena itu lingkungan belajar perlu di tata semestinya.
Jadi lingkungan
belajar adalah suatu tempat yang berfungsi sebagai wadah atau lapangan
terlaksananya proses belajar mengajar atau pendidikan. Tanpa adanya lingkungan,
pendidikan tidak dapat berlangsung.
Menurut Huta Barat (1986) lingkungan belajar
yaitu lingkungan yanga alami dan lingkungan sosial, lingkungan alami meliputi
keadaan suhu dan kelembapan udara, sedangkan lingkungan sosial dapat berwujud
manusia.
Menurut Dun (1999)
kondisi belajar atau lingkungan belajar dpat mempengaruhi konsentrasi dan
penerimaan informsi bagi siswa, jadi lingkungan belajar adalah lingkungan alami
yang diciptakan oleh guru atau orang lain yang bisa menambah konsentrasi siwa
dan pengetahuan siswa secara efisien.
Proses pembelajaran bisa berlangsung
pada banyak lingkungan yang berbeda, tidak hanya terikat pada ruang kelas akan
tetapi bisa pada lingkungan umum seperti masjid, museum, lapangan dan juga bisa
berlangsung di sarana dan prasarana sekolahan.
2.2 Tujuan
Pengelolaan Lingkungan Belajar
Pada proses belajar mengajar
pengelolaan lingkungan belajar mempunyai tujuan secara umum yaitu menyediakan
fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan siswa dalam lingkungan sosial, emosional
dan intelektual dikelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa untuk
belajar dan bekerja dan mengembangkan sikap apresiasi pada siswa.
Ada 3 pokok tujuan pengelolaan lingkungan belajar:
1. Mewujudkan
situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai
kelompok belajar yang memungkinkan peserta didik (siswa) untuk mengembangkan
kemampuannya semaksimal mungkin
2. Menghilangkan
berbagai hambatan yang berada di lingkungan belajar yang dapat menghalangi
proses interaksi belajar mengajar
3. Menyediakan
dan mengatur fasilitas serta sarana atau alat peraga belajar yang mendukung dan
memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan
intelektual siswa dalam kelas.
Menurut suharsimi arikunto tujuan
pengelolaann lingkungan belajar yang berupa kelas adalah menjaduikan setiap
anak yang berada didalam kelas dapat bekerja(berfikir, berinteraksi, dan
berpendapat) sehingga akan tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan
efisien.
2.3 Macam-Macam
Lingkungan Belajar
“lingkungan
fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran.
kondisi dan lingkungan yang perlu menjadi perhatian dan kepedulian dalam
menunjang pembelajaran seperti ruangan tempat berlangsungnya pembelajaran harus
memungkinkan para pesertadidik dapat bergerak leluasa, tidak berdesak-desakan,
sehingga tidak mengganggu satu sama lainnya pada saat berlangsung aktifitas
pembelajaran”.(Rahman, 116-117: 2001-2002)
Lingkungan
belajar merupakan sarana dan prasarana yang bisa menunjang materi yang didapat
dari gurunya. Lingkungan belajar tidak berpatok
pada lingkungan sekolah akan tetapi
lingkungan belajar bisa berada di luar lingkungan sekolah. Dengan kata lain
lingkungan belajar bisa dibagi menjadi 2 macam:
2.3.1
Lingkungan Belajar Indoor
Lingkungan
belajar ini (indoor) lingkungan belajar yang memang sudah disediakan oleh
manajemen sekolahan agar digunakan untuk para siswanya sebagai sumber belajar
atau lingkungan belajar yang ada didalam sekolahan tersebut.
Menurut rita mariana (180: 2013)
Prinsip umum penataan ruangan dalam lingkungan belajar indor:
1. arah ruangan
2. ukuran ruangan
3. ketinggian atap
dan langit-langit
4. atap
5. penataan
dinding dan pemilihan warna ruangan
·
Ruang Tempat Belajar
“Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan salah satu tugas
guru sebagai pendidik profesional. bahkan dapat dikatakan, sebagian besar tugas
guru digunakan untuk melaksakan kegiatan belajar mengajar didalam kelas
sehingga wajar kiranya seorang guru menaruh perhatian yang lebih terhadap ruang
kelasnya. itulah sebabnya mengapa guru harus memiliki keterampilan untuk
mengatur ruangan kelas yang kondusif yaitu ruang kelas yang mendukung
keberhasilan kegiatan belajar mengajar”. (Ardiwiyani, 129:2013)
“Ruang kelas yang dikelola secara efektif adalah ruang kelas yang
berlangsung dengan lancar, dengan sedikit sekali kebingungan dan keterhambatan,
dan memaksimalkan kesempatan pembelajaran siswa. tidak mungkin bagi seorang
guru untuk menyelenggarakan pembelajaran, atau bagi para siswa untuk bekerja
secara produktif, jika mereka tidak memiliki panduan tentang bagaimana mereka
berprilaku, kapan dan bagaimana bergerak disekitar ruangan di mana harus duduk,
kapan mereka boleh dan tidak boleh menginteruksi guru dan jumlah, keberisikan
yang bisa diterima”. (Evertson dan Emmer, 26: 2011)
Ruang tempat
belajar atau bisa juga disebut dengan ruang kelas sangat berpengaruh terhadap
kegiatan belajar mengajar. Ruang kelas bukan merupakan sebuah wilayah yang
sangat luas dan dalam ruang kelas antara siswa dan guru terlibat dalam berbgai
kegiatan dan menggunakan berbagai wilayah ruang yang berbeda. Guru akan
memfasilitasi kegiatan-kegiatan jika guru mengatur ruang belajar untuk
memungkinkan pergerakan yang teratur, mempertahankan distraksi sesedikit
mungkindan menggunakan ruan yang tersedia secara efisien.
Adapun
syarat-syarat kelas yang efisien diantaranya:
1. Bersih dan rapi
2. Ventilasi dan
pengaturan cahaya nya baik
3. Perlengkapan
dan perabotan kelas masih dalam keadaan baik seperti: papan tulis dan
penghapusnya, meja dan kursi siswa, meja dan kursi guru, alat kebersihan(sapu, pembersih
kaca dan tempat sampah) hiasan dinding, absensi siswa, peraturan kelas, jadwal
piket kelas, gambar presiden dan wakilnya. jadwal pelajaran, jam dinding dan
hal-hal yang menarik lainnya.
4. Sirkulasi udara cukup
5. Jumlah siswa tidak lebih dari 40 siswa
6. Dan dapat memberikan keluasan gerak dan
komunikasi yang baik antara guru dan siswa.
·
Ruang Laboratorium
Sekolahan yang
efisien harus mempunyai laboratorium sebagai ruang praktik. Dalam kaitannya
dengan pengelolaan laboratorium, bahan-bahan yang perlu disediakan sangat
tergantung pada jenis laboratoriumnya, diantaranya:
1.
Laboratorium IPA, khusunya fisika,
bahan-bahan yang perlu disediakan biasanya berupa bahan-bahan kimia seperti air
raksa, air cuka dan timah. Untuk laboratorium IPA, khususnya biologi, bahan-bahan
yang perlu disediakan biasanya berupa tumbuh-tumbuhan, kerangka manusia, dan
berbagai macam pupuk tanaman.
2.
Laboratorium BAHASA biasanya
bahan-bahan yang disediakan lebih berupa peralatan laboratorium, seperti kaset
dan tape recorder
3.
Laboratoriun KOMPUTER perlu
disediakan sejumlah perangkat komputer, yang meliputi layar monitor, keyboard,
stavolt, printer dan central processing unit. Selain perangkat keras
diatas, untuk penyelenggaraan laboratorium komputer perlu disediakan sejumlah
perangkat lunak seperti disket DOS-Utility, disket pemrosesan kata (word
processor)dalam bentuk disket wordstar, chiwriter, word perfect,
dan lain sebagainya.
·
Ruang Auditorium / Ruang Serbaguna
Ruang
auditorium atau bisa juga disebut dengan ruang serbaguna yang bisa juga
berfungsi sebagai tempat diskusi atau tempat pertunjukan, dan selayaknya ruang
tersebut harus dilengkapi dengan:
1) Panggung
pertunjukan
2) Tempat yang
luas dan bersih
3) Kamar mandi
laki-laki dan perempuan harus terpisah
4) Dinding harus
dilapisi oleh peredam suara agar tidak bergema
5) Tempat ganti
pakaian laki-laki dan perempuan harus terpisah
6) OHP atau LCD proyektor
·
Ruang Perpustakaan
Perpustakaan sekolah merupakan salah
satu sarana pendidikan dalam mengembangkan pengetahuan murid. Selain memerlukan
gedung atau ruang, penyelenggaraan perpustakaan juga memerlukan sejumlah bahan
diantaranya: pensil, pena, kartu peminjaman dan kartu buku. Sedangkan
peralatan-peralatan perpustakaan antara lain: komputer(opag), stempel
peminjaman, jam dinding, sapu, keranjang sampah, daftar kalsifikasi, dan lain
sebagainya. Adapun dalam perabot perpustakaan yang dibutuhkan antara lain: rak
buku, rak surat kabar, rak majalah, kabinet gambar, meja sirkulasi, lemari atau
kabinet katalog, kereta buku, dan papan display. Pengadaan setiap
perlengkapan harus mempertimbangkan hal-hal seperti nilai efisiensi pengeluaran
uang, efisiensi dalam pengaturannya, mutunya baik, enak dipakai, dan menarik
bagi pengelihatan.
2.3.2
Lingkungan Belajar Outdoor
Lingkungan belajar ini (outdoor) adalah kebalikan dari
lingkungan belajar indoor yaitu lingkungan atau sarana belajar yang berada
diluar lingkungan sekolahan, dalam artian lingkungan belajar ini diciptakan
tidak un tuk proses belajar mengajar akan tetapi bisa digunakan untuk proses
belajar mengajar, seperti misalnya: museum, masjid, monumen, dan lapangan.
Menurut rita maryana (2013) Prinsip umum pembelajaran
outdoor:
1. memenuhi aturan
keamanan
2. melindungi dan
meningkatkan karakteristik alamiah anak
3. desain lingkungan
ruang kelas harus didasarkan pada kebutuhan anak
4. secara estetis
harus menyenangkan
·
Museum
Museum adalah tempat yang diciptakan
oleh pemerintah untuk menyimpan barang-barang bersejarah sehingga masyarakat
luas dapat mengetahui sejarah-sejarah pada masa lampau, oleh karena itu museum
ini bisa digunakan oleh para siswa untuk menggali pengetahuan tentang mata
pelajaran sejarah dan juga bisa digunakan untuk obsrvasi atau penelitian
·
Masjid
Masjid adalah tempat yang digunakan
oleh seluruh umat islam untuk menyembah kepada tuhannya dan di masjid bisa
dilakukan proses pembelajaran tidak langsung seperti khutbah jum’at. Masjid
juga bisa dibuat untuk praktik sholat jenazah, praktek wudhu dan lain
sebagainya.
·
Monumen
Monumen dan
museum merupakan tempat yang bersejarah akan tetapi keduanya berbeda. Monumen
merupakan tempat yang memang ada pada zaman dulu dengan kata lain tempat
tersebut tidak dibuat atau diciptakan oleh tangan manusia, namun tempat itu ada
sebagai bukti sebuah kejadian atau sejarah bukan untuk menyimpan barang-barang
bersejarah
·
Lapangan
Lapangan identik dengan lahan yang
luas tanpa adanya bangunan apapun. Di setiap sekolah harusnya memiliki lapangan
karena lapangan juga bisa digunakan sebagai sumber belajar seperti dalam
pelajaran olahraga, upacara dan kegiatan ekstrakulikuler
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
3.1.1
Pengelolaan berasal dari kata kelola
yang mendapat imbuhan pe dan akhiran an yang mempunyai arti ketatalaksanaan,
tata pimpinan, atau bisa disebut juga memenejemen.
3.1.2
Pada proses belajar mengajar
pengelolaan lingkungan belajar mempunyai tujuan secara umum yaitu menyediakan
fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan siswa dalam lingkungan sosial, emosional
dan intelektual dikelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa untuk
belajar dan bekerja dan mengembangkan sikap apresiasi pada siswa.
3.1.3
Lingkungan belajar merupakan sarana
dan prasarana yang bisa menunjang materi yang didapat dari gurunya.
Lingkunganbelajar tidak berpatok pada lingkungan sekolah atau universitas akan
tetapi lingkungan belajar bisa berada di luar lingkungan sekolah. Lingkungan belajar dapat dibagi dua yaitu
lingkungan belajar indoor dan lingkungan belajar outdoor. Lingkungan
belajar indoor adalah lingkungan
belajar yang sudah disediakan oleh manajemen sekolahan agar digunakan untuk
para siswanya sebagai sumber belajar atau lingkungan belajar yang ada didalam
sekolahan tersebut. Lingkungan belajar ini bisa berupa perpustakaan,
laboratorium, auditorium dan utamanya adalah ruang kelas. Sedangkan lingkungan belajar outdoor yaitu lingkungan atau sarana belajar
yang berada diluar lingkungan sekolahan, dalam artian lingkungan belajar ini
diciptakan tidak untuk proses belajar mengajar akan tetapi bisa digunakan untuk
proses belajar mengajar, seperti misalnya: museum, masjid, monumen, dan
lapangan.
3.2
Saran
3.2.1
Untuk
calon guru sebaiknya memahami pngelolaan lingkungan belajar dengan baik
3.2.2
Untuk
guru sebaiknya mengetahui manfaat dari pengeolaan lingkungan belajar
3.2.3
Untuk
calon guru sebaiknya mengetahui macam-macam pengelolaan lingkungan belajar
DAFTAR
PUSTAKA
Evertson
Carolyn. M. dan Emmer Edmund. T. 2011. Manajemen
Kelas Untuk
Guru Sekolah
Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
HenriandsDiamond.blogspot.com./2012/01/Lingkungan-Belajar.html.
Muhaimin,
Suti’ah. dan Prabowo. Sugeng. Listyo. 2008. Manajemen
Pendidikan.
Malang: Kencana Prenada Media Grup.
Meriyanti.
Rita. 2013. Pengelolaan Lingkungan
Belajar. Jogjakarta: Depdikbud.
Rachman Maman. 1997. Manajemen
Kelas. Semarang: UPP Muara Bulian
FKIP Universitas Jambi 2001/2002
SDn-medangasem03.blogspot.com./2013/03/pengelolaan-kelas-di-sekolah
dasar.html.
Wiyani
Ardy Novan. 2013. Manajemen Kelas.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Comments
Post a Comment