Pengaturan ruangan kelas yang baik
Manajemen kelas
Pengaturan
ruangan kelas
Disusun
Oleh
Kelompok : 6
Dewi permasuci(A1D112084)
Khanni
hafziana (A1D112081)
Niki novalia
(A1D112080)
Citra
restu.H (A1D112056)
Ria
afnianti (A1D112055)
Dosen pengampu : Ahmad
Hariandi,S.Ag,M.Pd,i
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “ Pengaturan ruangan kelas”.
Terima kasih penulis haturkan kepada Ahmad Hariandi, S.Ag, M.Pd,I sebagai dosen pengampu mata kuliah Manajemen Kelas yang membimbing dan memberi
semangat kepada penulis. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis, terutama yang
berkecimpung
di dunia pendidikan.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini mungkin masih ada kekurangan dalam
makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik dari berbagai
pihak untuk menjadikan pedoman yang akan datang dan bermanfaat bagi pembaca.
Muara
Bulian, Juni 2014
PENATAAN RUANG KELAS
DAN PENGATURAN KELAS
I.
Pendahuluan
Sebagian besar kondisi fisik dan pengaturan ruang kelas yang kurang sesuai
memiliki pengaruh terhadap kemungkinan munculnya gangguan terhadap proses
belajar mengajar. Hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas konsentrasi siswa.
Temperatur ruangan yang terlalu dingin atau panas dan sistem ventilasi yang
kacau misalnya, dapat menurunkan konsentrasi siswa. Terkadang, perabotan serta
materi fisik penunjang proses pembelajaran perlu ditata sedemikian rupa untuk
membuat siswa mampu memusatkan perhatian mereka terhadap pembahasan dalam forum
kelas. Karena peletakan media peraga atau material lain yang tidak pada
tempatnya akan menyebabkan terhalangnya pandangan siswa terhadap fokus
pembelajaran.
Agar tercipta suasana belajar yang nyaman dan efektif, seorang guru perlu
memperhatikan pengaturan dan penataan ruang kelas dalam proses belajar
mengajar. Karena ketika ruangan kelas tertata dengan teratur dan nyaman, proses
pengajaran akan berjalan dengan baik.
Dalam pelaksanan proses belajar mengajar terdapat berbagai permasalahan terkait
dengan penataan dan pengaturan ruang kelas, dan pada makalah ini kami mengambil
rumusan masalah sebagai berikut :
a.
Bagaimanakah penataan ruang kelas dalam Pengelolaan Kelas itu?
- Apakah yang menjadi bagian dari Pengaturan Lingkungan Fisik Kelas ?
- Bagaimanakah hendaknya pengaturan tempat duduk siswa itu?
Dari rumusan masalah tersebut dapat
kami sampaikan tujuan penulisan makalah kami, yaitu :
- Pemahaman tentang penataan ruang kelas dalam pengelolaan kelas.
- Pengetahuan tentang bagian dari pengaturan lingkungan fisik kelas.
- Pengetahuan tentang bermacam-macam bentuk tempat duduk siswa.
II.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Penataan Ruang Kelas dalam Pengelolaan Kelas
Agar tercipta suasana belajar yang
menggairahkan, perlu diperhatikan pengaturan dan penataan ruang kelas/belajar.
Penyusunan dan pengaturan ruang belajar hendaknya memungkinkan anak duduk
berkelompok dan memudahkan guru bergerak secara kuasa untuk membantu siswa
dalam belajar. Dalam pengaturan perlu diperhatikan hal-hal berikut: Ukuran dan
bentuk kelas, bentuk serta ukuran bangku dan meja siswa, jumlah siswa dalam
kelas, jumlah siswa dalam setiap kelompok, jumlah kelompok dalam kelas,
komposisi siswa dalam kelompok (seperti siswa pandai dengan siswa kurang
pandai, pria dan wanita)[1]
Dalam hal ini, kami akan menguraikan pada pembahasan mengenai pengaturan
kondisi ruangan kelas, pengaturan tempat duduk, dan pengaturan alat-alat
pengajaran.
1. Pengaturan Kondisi Ruangan Kelas
Kegiatan belajar mengajar mencakup
segala jenis kegiatan yang dengan sengaja dilakukan, baik secara langsung
ataupun tidak, yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan – tujuan pengajaran yang
telah digariskan. Adapun faktor – faktor yang harus dilakukan dalam
penyelenggaraan kelas, yaitu :
a.Ventilasi dan Tata Cahaya
Kondisi –kondisi yang
perlu diperhatikan didalam ruang kelas adalah :
1) Ada
ventilasi yang sesuai dengan ruangan kelas
2)
Sebaiknya tidak merokok
3)
Pengaturan cahaya perlu diperhatikan
4) Cahaya
yang masuk harus cukup
5)
Masuknya dari arah kiri, jangan berlawanan dengan bagian depan
b.Pemeliharaan Kebersihan dan Penataan
Keindahan Ruang Kelas
Pemeliharaan Kebersihan
1) Siswa
bergiliran untuk membersihkan kelas
2) Guru
memeriksa kebersihan dan ketertiban dikelas
Penataan Keindahan
1)
Memasang hiasan dinding yang mempunyai nilai edukatif (contohnya Burung
Garuda, Teks Proklamasi, Slogan Pendidikan, Para
Pahlawan, Peta/Globe)
2)
Mengatur tempat duduk siswa, lemari, rak buku, dan semacamnya secara rapi
(Untuk penempatan buku diletakkan di depan dan alat peraga di belakang)
3)
Merapikan meja guru dengan memakai taplak meja, vas bunga, dan sebagainya
2. Pengaturan Tempat Duduk
Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa
memerlukaan tempat duduk yang tidak mengganggu siswa, karena kurang aman atau
tidak nyaman dipakai. Jika siswa duduk berjam-jam di tempat duduk dengan
keadaan tidak cukup aman dan tidak nyaman, mereka tidak akan dapat berpikir
tentang pelajaran tersebut dan terus menerus merasakan "siksaan"
sebagai akibat dari tempat duduk yang tidak nyaman.
Pada prinsipnya, kriteria tempat duduk yang memadai adalah tempat duduk yang bisa menunjang kegiatan belajar mengajar, yaitu aman dan nyaman untuk dipergunakan. Di antara aspek yang perlu diperhatikan mengenai tempat duduk di antaranya adalah sebagai berikut :
Pada prinsipnya, kriteria tempat duduk yang memadai adalah tempat duduk yang bisa menunjang kegiatan belajar mengajar, yaitu aman dan nyaman untuk dipergunakan. Di antara aspek yang perlu diperhatikan mengenai tempat duduk di antaranya adalah sebagai berikut :
a Segi Keamanan
Guru atau murid yang menempati tempat
duduk tersebut benar-benar merasa aman sehingga tidak perlu khawatir akan jatuh
atau celaka. Dengan demikian mereka dapat berkonsentrasi terhadap kegiatan
belajar mengajar yang sedang berlangsung.
b. SegiKenyamanan
b. SegiKenyamanan
Kenyamanan di sini bukan berarti tempat
duduk itu harus empuk (tetapi jika mampu demikian tidak masalah), melainkan
tempat duduk tersebut cukup enak digunakan, dilihat dari alas yang diduduki
harus datar dan jangan sampai miring, mempunyai sandaran, tidak terlalu ke
depan atau ke belakang. Perbedaan tinggi antara tempat duduk dengan tempat
menulis harus memadai.
c.Segi Ukuran
Agar merasa aman dan nyaman, sebaiknya
diperhatikan kondisi tempat duduk yang memenuhi hal-hal berikut :
1) Tempat
duduk guru lebih tinggi dari tempat duduk siswa, agar guru mudah mengawasi
setiap kegiatan siswa.
2) Meja dan
kursi untuk siswa sebaiknya :
a)
Terpisah, agar memudahkan pengaturan untuk kegiatan lainnya.
b)
Bentuknya sederhana, kokoh, dan bahannya kuat.
c) Ukuran
daun meja adalah 100cm x 50cm (standar)
d) Tinggi meja
kurang lebih setinggi pinggul siswa.
e) Tinggi
kursi kurang lebih setinggi lutut siswa.
Bentuk dan ukuran tempat yang digunakan
sekarang bermacam-macam, ada yang satu tempat duduk untuk beberapa orang, atau
hanya untuk seorang siswa. Sebaiknya tempat duduk siswa ukurannya tidak terlau
besar, agar mudah diubah-ubah formasi tempat duduknya sesuai dengan kebutuhan.
Misalnya, pada pengajaran dengan cara berdiskusi, maka formasi tempat duduk
sebaiknya berbentuk melingkar. Jika pengajaran ditempuh dengan metode ceramah,
tempat duduknya sebaiknya berderet memanjang kebelakang atau berbentuk farmasi
tapal kuda (pola ini guru berada di tengah siswa). Pola ini dapat digunakan
apabila pelajaran banyak memerlukan tanya jawab antara guru dan siswa dan lebih
memudahkan saling berkomunikasi atau konsultasi. Di samping susunan meja dan
kursi yang fleksibel menurut pola formasi tertentu, khususnya siswa SD/TK pada
waktu mengikuti kegiatan belajar mengajar tidak terlalu terpaku duduk di kursi
akan tetapi dapat juga duduk di tikar atau karpet yang bergambar atau berabjad,
belajar mereka harus disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan pada waktu
itu, karena siswa TK perlu lebih banyak praktik untuk melatih kecerdasan
psikomotorik mereka.[2]
3.Pengaturan Alat-Alat Pengajaran
adalah:[3]
a.Perpustakaan Kelas
1)
Sekolah yang maju mempunyai perpustakaannya di setiap kelas.
2)
Pengaturanya bersama-sama siswa.
b.Alat – alat peraga media pengajaran
1) Alat
peraga atau media pengajaran semestinya diletakkan di dalam kelas agar
memudahkan dalam penggunaanya.
2)
Pengaturannya bersama-sama siswa.
c.Papan tulis, kapur tulis, dll
1)
Ukurannya disesuaikan
2)
Warnanya harus kontras
3)
Penempatannya memperhatikan etestika dan terjangkau oleh semua siswa
d.Papan resensi siswa
1)
Ditempatkan di bagian depan sehingga dapat dilihat oleh semua siswa
2)
Difungsikan sebagaimana mestinya
B. Pengaturan Lingkungan Fisik
Kelas[4]
Lingkungan sebagai salah satu faktor
terpenting dalam belajar mempengaruhi pendidikan. Di samping diperlukan adanya
sistem pendidikan dengan tujuan pembentukan karakteristik siswa, karena proses
belajar diperoleh melalui lingkungan tempat siswa berada sesuai dengan kondisi
yang diinginkan. Lingkungan fisik kelas berkaitan dengan penciptaan lingkungan
yang baik dengan mendesain tempat duduk siswa supaya tercipta suasana kelas
yang mampu mendorong siswa belajar dengan baik.
Seorang Guru hendaknya mampu
menciptakan lingkungan kelas yang membantu perkembangan peserta didik dengan
teknik motivasi yang akurat serta menciptakan kontribusi iklim kelas yang
sehat. Sebuah lingkungan kelas hendaknya mencerminkan kepribadian guru,
perhatian dan penghargaan kepada siswa. Langkah-langkah praktis yang ditempuh
dalam pembentukan lingkungan fisik kelas adalah:
1) Lingkungan fisik kelas
harus bersih dan sehat, karena kebersihan kelas berpengaruh pada kesehatan
siswa.
2) Kelas adalah tempat
siswa melakukan sebagian besar kegiatannya, sehingga berpengaruh pada
perkembangan peserta didik.
3) Kelas hendaknya menjadi
suatu tempat yang indah dan menyenangkan, sehingga dinding dihidupkan dengan
hasil pekerjaan siswa. Karena benda didalam kelas mampu menyampaikan pesan
serta menjadi bulir vocal kegiatan belajar.
4) Tanggung jawab tentang
keadan fisik kelas ditanggung bersama, sehingga siswa ikut aktif membuat
keputusan mengenai dekorasi, pameran dan sebagainya.
5) Pertimbangan tentang
lingkungan fisik kelas meliputi : Penataan, dekorasi, gambar dan fenomena yang
dinamis.
6) Lingkungan fisik kelas
harus mengandung unsur kesehatan yang meliputi : peredaran udara, pencahayaan
dan jarak papan tulis dengan siswa. Karena terdapat hubungan yang erat antara
lingkungan fisik kelas, iklim emosional dan moral seluruh siswa.
C. Pengaturan tempat Duduk Siswa
Pada umumnya, tempat duduk siswa diatur
menurut tinggi pendeknya siswa, serta diatur secara berderet, namun pada
situasi dan kondisi tertentu hal tersebut tidak berlaku. Macam-macam
pengaturan tempat duduk adalah :
- Pengaturan tempat duduk tipe formal/berderet
PapanTulis
|
|||||||||||||||||||
Guru
Guru
|
|||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||
|
|
|
|||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||
|
|
|
|||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||
Jenis pengaturan tersebut kadang-kadang mengurangi kemampuan belajar siswa,
karena membuat guru mempunyai otoritas mutlak dan membuat siswa tergantung pada
guru dan tidak terjadi komunikasi kelompok.
2.
Papan
Tulis
Pengaturan
tempat duduk tipe berkelompok
|
||||||
|
|
|||||
|
Pada tipe tempat duduk ini, siswa lebih
mudah berkomunikasi tanpa terbatas, sehingga terjadi interaksi dan
tolong-menolong antar anggota, dua unsur penting dalam tipe ini, yaitu : kepemimpinan
dan kerja sama. Hal yang diperhatikan guru adalah, anggota tiap kelompok tidak
lebih dari enam siswa, dengan seorang pemimpin dan posisi guru adalah sebagai
pembimbing kelompok.
3.
Papan
Tulis
Pengaturan
tempat duduk tipe tapal kuda
|
|||||||||||||||||||
Guru
Guru
|
|||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||
Tipe tempat duduk tapal kuda menggambarkan otoritas guru dan memisahkan guru
dari semua kelompok, namun tetap memberikan pengawasan pada setiap anggota
kelompok. Tipe ini mempermudah konsultasi dan komunikasi antara guru dan siswa,
namun formasi ini akan memakan banyak waktu ketika setiap anggota kelompok
harus mempresentasikan tugas pada anggota kelompok lain atau memerlukan adanya
diskusi antar anggota, karena harus mengubah formasi tempat duduk.
- Pengaturan tempat duduk tipe bundar dan persegi
Guru
|
|||||||||
|
|
||||||||
|
|||||||||
|
|||||||||
|
|||||||||
|
|
||||||||
|
|||||||||
|
|||||||||
Guru
Tipe meja bundar dan persegi dapat
digunakan untuk format pembelajaran diskusi, pada tipe ini tidak terdapat
pemimpin kelompok, dan tipe ini sangat sesuai untuk pembelajaran yang
memerlukan ingatan atau praktek langsung, seperti pada pembelajaran tari atau
olahraga, sehingga siswa dapat leluasa melihat guru dan langsung bisa
mempraktekkan apa yang diajarkan oleh guru/pelatih.
III.
Kesimpulan
- Pengertian Penataan Ruang Kelas dalam Pengelolaan Kelas adalah menciptakan suasana belajar yang menggairahkan dan memungkinkan anak duduk berkelompok, memudahkan guru bergerak secara kuasa untuk membantu siswa dalam belajar. Yang memperhatikan hal-hal berikut: Ukuran dan bentuk kelas, bentuk serta ukuran bangku dan meja siswa, jumlah siswa dalam kelas, jumlah siswa dalam setiap kelompok, jumlah kelompok dalam kelas, komposisi siswa dalam kelompok
- Pengaturan Lingkungan Fisik Kelas berkaitan dengan penciptaan lingkungan yang baik dengan mendesain tempat duduk siswa supaya tercipta suasana kelas yang mampu mendorong siswa belajar dengan baik.
- Pengaturan tempat Duduk Siswa
a)
Pengaturan tempat duduk tipe formal/berderet
b)
Pengaturan tempat duduk tipe berkelompok
c)
Pengaturan tempat duduk tipe tapal kuda
d) Pengaturan
tempat duduk tipe bundar dan persegi
IV.
Comments
Post a Comment