Makalah Hasil Belajar Disiplin dengan prestasi belajar
HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR DENGAN
PRESTASI BELAJAR
HUBUNGAN ANTARA
DISIPLIN BELAJAR
DENGAN PRESTASI
BELAJAR
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
BAB
II
LANDASAN TEORI
1. Disiplin Belajar
2. Prestasi Belajar
3. Hubungan Antara Disiplin Belajar
dengan Prestasi Belajar
4. Hipotesis
BAB
III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Identifikasi Variabel Penelitian
2. Definisi Operasional
3. Subjek Penelitian
4. Metode Penentuan Objek
5. Metode Pengumpulan Data
6. Metode Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. A. Latar
Belakang Masalah
Proses belajar (pendidikan)
adalah proses yang mana seseorang diajarkan untuk bersikap setia dan taat dan juga
pikirannya dibina dan dikembangkan. Pendidikan bagi bangsa yang sedang
berkembang seperti bangsaIndonesiasaat ini merupakan kebutuhan mutlak yang
harus dikembangkan sejalan dengan tuntunan pembangunan secara tahap demi tahap.
Berhasil tidaknya proses belajar
mengajar (pendidikan) tergantung dari faktor-faktor dan kondisi yang
mempengaruhi proses belajar mengajar. Faktor dan kondisi yang mempengaruhi
proses belajar sesungguhnya banyak sekali macamnya, baik ada pada diri siswa
sebagai pelajar, pada guru sebagai pengajar, metode mengajar, bahan materi
pelajaran harus diterima siswa, maupun sarana dan prasarana.
Disiplin merupakan upaya untuk
membuat orang berada pada jalur sikap dan perilaku yang sudah ditetapkan pada
individu oleh orang tua. Pendidikan disiplin merupakan suatu proses bimbingan
yang bertujuan untuk menanamkan pola perilaku tertentu, kebiasaan-kebiasaan
tertentu, atau membentuk manusia dengan ciri-ciri tertentu, terutama untuk
meningkatkan kualitas mental dan moral (Sukadji, 2002).
Proses belajar yang baik adalah
proses belajar yang bisa memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran
yang diajarkan. Sikap disiplin dalam belajar sangat diperlukan untuk
terwujudnya suatu proses belajar yang baik. Sikap disiplin dalam belajar akan
lebih mengasah ketrampilan dan daya ingat siswa terhadap materi yang telah
diberikan, karena siswa belajar menurut kesadarannya sendiri serta siswa akan
selalu termotivasi untuk selalu belajar, sehingga pada akhirnya siswa akan
lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal dari materi yang diberikan.
Belajar dengan disiplin yang
terarah dapat menghindarkan diri dari rasa malas dan menimbulkan kegairahan
siswa dalam belajar, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan daya kemampuan
belajar siswa. Disiplin adalah kunci sukses dan keberhasilan. Dengan disiplin
seseorang menjadi yakin bahwa disiplin akan membawa manfaat yang dibuktikan
dengan tindakannya. Setelah berprilaku disiplin, seseorang akan dapat merasakan
bahwa disiplin itu pahit tetapi buahnya manis. Disiplin memberikan manfaat yang
besar dalam diri seseorang. Sepintas bila kita mendengar kata disiplin maka
yang selalu terbayang usaha untuk menyekat, mengawal dan menahan. Padahal tidak
demikian, sebab disiplin bermakna melatih, mendidik dan mengatur atau hidup
teratur. Artinya kata disiplin itu tidak terkandung makna sekatan, tetapi juga
latihan. Untuk itulah kedisiplinan sangat diperlukan dalam usaha meningkatkan
suatu kehidupan yang teratur dan meningkatkan prestasi dalam belajar karena
sifatnya yang mengatur dan mendidik. Dari kebanyakan orang-orang sukses rasanya
tidak ada diantara mereka yang tidak berdisiplin, kedisiplinan yang tertanam
dalam setiap kegiatan mereka yang membawa kesuksesan.
1. B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Apakah ada hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar ?”.
1. C. Tujuan
Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar.
1. D. Manfaat
Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi mengenai hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi
belajar sehingga dapat memberikan masukan kepada guru juga siswa. Dengan adanya
informasi itu, maka guru dapat menanamkan kedisiplinan belajar kepada peserta
didiknya agar dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Dan bagi siswa, dengan
adanya informasi itu dapat memotivasi mereka untuk lebih disiplin lagi dalam
belajar, sehingga mereka memiliki prestasi yang memuaskan.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. A. Disiplin
Belajar
A. Pengertian Disiplin
Disiplin adalah suatu kondisi
yang tercipta dan terbentuk
melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan
nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau
ketertiban. Nilai-nilai tersebut telah menjadi bagian perilaku
dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta melalui proses binaan
melalui keluarga, pendidikan dan pengalaman.
melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan
nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau
ketertiban. Nilai-nilai tersebut telah menjadi bagian perilaku
dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta melalui proses binaan
melalui keluarga, pendidikan dan pengalaman.
Disiplin menurut Hodges (Helmi,
1996) dapat diartikan sebagai sikap seseorang atau sekelompok orang yang
berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya
dengan belajar, pengertian disiplin belajar adalah suatu sikap dan tingkah laku
yang menunjukkan ketaatan siswa terhadap peraturan di sekolah.
1. Pengertian Belajar
Menurut Slameto (1995:2) belajar
adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.” Selanjutnya Winkel
(1996:53) belajar adalah “suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam
interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu
bersifat secara relatif konstant.” Kemudian Hamalik (1983:28) mendefinisikan
belajar adalah “suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang
dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan
latihan.”
1. Pengertian Disiplin Belajar
Pendidikan disiplin merupakan
suatu proses bimbingan yang bertujuan menanamkan pola perilaku tertentu,
kebiasaan-kebiasaan tertentu, atau membentuk manusia dengan ciri-ciri tertentu,
terutama untuk meningkatkan kualitas mental dan moral (Sukadji dalam Mu’tadin,
2002).
Disiplin belajar adalah suatu
sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang
sesuai dengan keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan norma-norma yang
telah ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis
antara siswa dengan guru di sekolah maupun dengan orang tua di rumah.
1. Unsur-unsur Disiplin
A. Mengikuti dan menaati peraturan,
nilai dan hukum yang berlaku.
B. Pengikutan dan ketaatan tersebut
terutama muncul karena adanya kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan
dan keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan,paksaan
dan dorongan dari luar dirinya.
C. Sebagai alat pendidikan untuk
mempengaruhi, mengubah, membina, dan membentuk perilaku sesuai dengan
nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan.
D. Hukuman yang diberikan bagi yang
melanggar ketentuan yang
berlaku, dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan
memperbaiki tingkah laku.
berlaku, dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan
memperbaiki tingkah laku.
E. Peraturan-peraturaan yang berlaku
sebagai pedoman dan ukuran perilaku.
1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Disiplin Belajar
Menurut Syah (1995), disiplin
belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Lingkungan
2. Suasana emosional sekolah
3. Sikap terhadap pelajaran
4. Hubungan guru dan murid
5. B. Prestasi
Belajar
A. Pengertian Prestasi
Muray dalam Beck (1990 : 290)
mendefinisikan prestasi sebagai berikut :
“To overcome obstacle, to
exercise power, to strive to do something difficult as well and as quickly as
possible”
“Kebutuhan untuk prestasi adalah
mengatasi hambatan, melatih kekuatan, berusaha melakukan sesuatu yang sulit
dengan baik dan secepat mungkin”.
Prestasi
adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne
(1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi limaaspek, yaitu
: kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan
keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990:110) bahwa hasil
belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan
psikomotorik.
Prestasi merupakan kecakapan atau
hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Prestasi
adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran.
1. Pengertian Belajar
Adabeberapa pendapat para ahli
tentang definisi tentang belajar. Cronbach, Harold Spears dan Geoch dalam
Sardiman A.M (2005:20) sebagai berikut :
1. Cronbach memberikan definisi :
“Learning is shown by
a change in behavior as a result of experience”.
Belajar adalah memperlihatkan
perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman.
1. Harold Spears memberikan batasan:
“Learning is to observe,
to read, to initiate, to try something themselves, to listen, to follow
direction”.
Belajar adalah mengamati,
membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti
petunjuk/arahan.
1. Geoch, mengatakan :
“Learning is a change
in performance as a result of practice”.
Belajar adalah perubahan dalam
penampilan sebagai hasil praktek.
Dari ketiga definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa belajar itu merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan,
dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,
meniru dan lain sebagainya.
Fontanaseperti
yang dikutip oleh Udin S. Winataputra(1995:2) dikemukakan bahwa learning (belajar) mengandung pengertian
proses perubahan yang relative tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari
pengalaman. Pengertian belajar juga dikemukakan oleh Slameto (2003:2) yakni
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Thursan Hakim (2000:1)
mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian
manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas
dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,
kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dll. Hal ini berarti bahwa
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diperlihatkan dalam
bentuk bertambahnya kualitas dan kuantitas kemampuan seseorang dalam berbagai
bidang. Dalam proses belajar, apabila seseorang tidak mendapatkan suatu
peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, maka orang tersebut sebenarnya
belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain ia mengalami
kegagalan di dalam proses belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar di bidang
pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi
faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran
yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi
prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang
dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil
yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Prestasi belajar
merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor
kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang
diukur dengan menggunakan instrumen tes yang relevan.
Winkel (1996:226) mengemukakan
bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh
seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh
seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Sedangkan menurut Arif
Gunarso (1993 : 77) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal
yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
Poerwanto (1986:28) memberikan
pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam
usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.”
Selanjutnya Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Sedangkan menurut S. Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.”
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.
Selanjutnya Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Sedangkan menurut S. Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.”
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.
1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Prestasi Belajar
Untuk mencapai prestasi belajar
siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar antara lain:
1. Faktor yang terdapat dalam diri
siswa (faktor intern)
Faktor intern adalah faktor yang
timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke
dalam faktor intern yaitu kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi.
Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis.
1. Faktor yang terdiri dari luar
siswa (faktor ekstern)
Faktor ekstern adalah
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar
diri siswa, yaitu beberapa pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan
sekitarnya dan sebagainya. Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat
positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu. Menurut Slameto (1995:60)
faktor ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga,
keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat.”
1. C. Hubungan
antara disiplin belajar dengan prestasi belajar
Pada dasarnya prestasi belajar
setiap orang itu berbeda, antara orang yang satu dengan yang lainnya itu tidak
sama. Hal ini terjadi disebabkan karena adanya faktor yang ada dalam diri
individu (faktor intern) dan faktor di luar individu (faktor ekstern). Dengan
adanya kedua faktor tersebutlah yang dapat mempengaruhi tingkat prestasi
seseorang. Disamping kedua faktor tersebut, masih ada faktor lainnya yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar seseorang, misalnya kedisiplinan dalam belajar.
Dalam belajar atau mempelajari sesuatu itu tidak hanya dalam waktu yang singkat
dan cepat, tetapi perlu untuk meluangkan waktu sedikit setiap hari untuk
belajar dan itu juga harus konsisten. Dengan demikian, maka dapat membuat
seseorang menjadi disiplin waktu dalam belajar.
Disiplin belajar adalah suatu
sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang
sesuai dengan keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan norma-norma yang
telah ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis
antara siswa dengan guru di sekolah maupun dengan orang tua di rumah. Dengan
tujuan agar setiap individu memiliki disiplin jangka panjang, yaitu disiplin
yang tidak hanya didasarkan pada kepatuhan terhadap aturan atau otoritas,
tetapi lebih kepada pengembangan kemampuan untuk mendisiplinkan diri sendiri
sebagai salah satu ciri kedewasaan individu.
Kedisiplinan belajar siswa dapat
terjadi secara optimal bila pihak sekolah dan para pendidik (guru) melakukan
perbaikan proses belajar mengajar yang menjadikan siswa itu memiliki tingkat
yang sama, sama-sama mencari ilmu tanpa ada dinding pemisah yang menghalangi.
Sehingga antara guru dan siswa itu akan tercipta saling kerjasama. Dan siswa
pun menjadi bersemangat dalam belajar karena siswa tidak merasa lebih rendah
dari pada guru mereka.
Dengan adanya disiplin diri dalam
belajar yang tertanam dalam diri setiap siswa, hal ini akan menjadikan mereka
lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Dengan adanya disiplin belajar yang baik
bagi siswa akan meningkatkan ketekunan serta memperbesar kemungkinan siswa
untuk berkreasi dan berprsestasi.
Sehingga, bila siswa itu telah memiliki disiplin waktu dalam hal belajar, maka mereka akan memiliki motivasi atau dorongan dari dalam diri mereka untuk belajar. Dengan adanya disiplin waktu yang telah tertanam dalam diri mereka, maka mereka akan terdorong untuk berprestasi. Dengan adanya disiplin diri tersebut, biasanya akan mendatangkan keberhasilan dan kesuksesan bagi diri siswa, sehingga siswa akan mampu untuk menunjukkan prestasi yang bagus dan memuaskan.
Sehingga, bila siswa itu telah memiliki disiplin waktu dalam hal belajar, maka mereka akan memiliki motivasi atau dorongan dari dalam diri mereka untuk belajar. Dengan adanya disiplin waktu yang telah tertanam dalam diri mereka, maka mereka akan terdorong untuk berprestasi. Dengan adanya disiplin diri tersebut, biasanya akan mendatangkan keberhasilan dan kesuksesan bagi diri siswa, sehingga siswa akan mampu untuk menunjukkan prestasi yang bagus dan memuaskan.
Sedangkan siswa yang tidak
memiliki disiplin diri dalam belajar, biasanya hal ini akan membuat mereka
menjadi orang yang lamban dalam menangkap pelajaran yang diajarkan. Tanpa
adanya disiplin dalam belajar, hal ini akan membuat siswa menjadi kurang
semangat dalam belajar. Dan tanpa disiplin dalam belajar tentu akan membuat
siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar. Sehingga
keadaan ini akan berakibat pada prestasi belajarnya yang akan menunjukkan hasil
yang kurang memuaskan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa,
siswa yang memiliki kedisiplinan dalam belajar, mereka cenderung memiliki
prestasi belajar yang lebih baik. Sedangkan siswa yang tidak memiliki
kedisiplinan dalam belajar, mereka cenderung memiliki prestasi belajar yang
kurang atau rendah dibandingkan dengan siswa yang memiliki kedisiplinan dalam
belajar. Oleh karena itu, setiap siswa harus memiliki kedisiplinan dalam
belajar agar mereka bisa memiliki prestasi yang bagus.
1. D. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban
yang bersifat sementara terhadap permasalahan yang sedang diteliti. Dan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: “Adahubungan antara
disiplin belajar dengan prestasi belajar”.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. A. Identifikasi
Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang diukur
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas
Variabel bebas adalah suatu
variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain (Saifuddin Azwar, 2007:62).
Dan variabel bebas dalam penelitian ini adalah Disiplin belajar.
1. Variabel tergantung
Variabel tergantung adalah
variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh
variabel lain (Saifuddin Azwar, 2007:62). Dan variabel tergantung dalam
penelitian ini adalah Prestasi belajar.
1. B. Definisi
Operasional
A. Disiplin Belajar
Pendidikan disiplin merupakan
suatu proses bimbingan yang bertujuan menanamkan pola perilaku tertentu,
kebiasaan-kebiasaan tertentu, atau membentuk manusia dengan ciri-ciri tertentu,
terutama untuk meningkatkan kualitas mental dan moral (Sukadji dalam Mu’tadin,
2002).
Disiplin belajar adalah suatu
sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang
sesuai dengan keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan norma-norma yang
telah ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis
antara siswa dengan guru di sekolah maupun dengan orang tua di rumah.
1. Prestasi Belajar
Prestasi belajar di bidang
pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi
faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran
yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi
prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang
dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil
yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Prestasi belajar
merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor
kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang
diukur dengan menggunakan instrumen tes yang relevan.
1. C. Subjek
Penelitian
Subjek penelitian ini adalah
siswa SMA yang berusia 16 – 18 tahun pada saat penelitian ini dilakukan.
Pemilihan siswa SMA sebagai subjek penelitian karena pertimbangan bahwa pada
usia tersebut merupakan usia para remaja yang penuh dengan gejolak emosi dan
ketidak stabilan di dalam dirinya.
1. D. Metode
Penentuan Objek
A. Populasi
Populasi adalah sekelompok subjek
yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian (Saifuddin Azwar, 2007: 77).
Dalam penelitian ini sebagai populasi adalah siswa SMA yang berusia 16 – 18
tahun.
1. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil
dari populasi yang diteliti (Saifuddin Azwar, 2007: 79). Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 20 siswa.
1. Sampling
Sampling adalah cara atau teknik
yang dipergunakan untuk mengambil sampel. Teknik sampling yang dipakai dalam
penelitian ini adalah: Stratified Random Sampling, yaitu teknik sampel dengan
menggunakan dasar stratifikasinya atau tingkatan-tingkatannya.
1. E. Metode
Pengumpulan Data
A. Angket
Angket adalah suatu alat
pengumpulan informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis
untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden (S. Margono, 2004). Dengan
kata lain, angket merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
menggunakan pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang
menjadi subjek dari penelitian tersebut.
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang
dilakukan menurut kenyataan, melukiskannya dengan kata secara cermat
mencatatnya dan kemudian mengolahnya dalam rangka meneliti masalah secara
ilmiah (S. Nasution, 2000).
1. F. Metode
Analisis Data
Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode analisis korelasi product moment.
Penggunaan metode ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara disiplin belajar
dengan prestasi
Comments
Post a Comment