Hambatan Masalah –masalah/Hambatan Dalam PengelolaanKelas
MANAJEMEN KELAS
“
Masalah –masalah/HambatanDalamPengelolaanKelas”
Dosenpengampu:
Ahmad
Hariandi,S.Ag.,M.Pdi.
Disusunoleh :
YoziNovia (A1D112048)
DesiEriyanti
(A1D112051)
Elmina Fitri
(A1D112059)
Nureni (A1D112075)
RiscaHermawati
(A1D112085)
Kelas : B/4
FKIP S-1 PGSD MUARA BULIAN
TAHUN AKADEMIK
2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
Rahmat dan perkenan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Teriring salawat dan salam untuk insan terindah Nabi Muhammad SAW, sahabat,
kerabat dan kita selaku pengikutnya. Amin..
Karya sederhana ini yang terbingkai dalam makalah sengaja kami buat
sebagai bukti fisik telah terlaksananya pembelajaran manajemen kelas. Terima
kasih kepada pembimbing yang tanpa lelah mengajari dan memberi dorongan. Orang
tua yang mendidikku dan menjadi motivasiku.
Hanya kepada Allah SWT saya memanjatkan doa semoga bantuan dan
pengorbanan serta jasa yang berlimpah dibalas oleh Allah SWT. kami menyadari makalah
ini belum sempurna. Oleh sebab itu kami meminta kritik sekaligus saran yang
bersifat membangun demi acuan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk semua.
Jambi, juni 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
dalam pengelolaan kelas harus di perhatikan dalam pengelolaan kelas, karena
akan sangat mempengaruhi hasil dari suatu pembeajaran, maka perlu persiapan
yang matang bagi setiap pendidik dan calon pendidik untuk memiliki kemampuan
dalam bidang ini, seperti pendidik harus bagai mana cara-cara mengelola kelas
yang baik dan tepat dalam menggunakan strategi-strategi dalam pembelajaran
sehingga kelas dapat terkelola dengan baik.
Penyebab
timbulnya masalah tersebut dapat di timbulkan dari kurangnya pengetahuan guru
tentang bagaimana cara mengelola kelas yang baik, tidak tepatnya menggunakan
pendekatan-pendekatan dalam penbelajaran serta kurangnya menguasai materi
materi ajar.
B. Rumusan Masalah
a.
Apa penyebab timbulnya masalah dalam pengelolaan kelas
?
b.
Bagaimana cara
mengidentifikasi masalah dalam pengelolaan kelas ?
c.
Jelaskan klasifikasi
masalah-masalah dalam pengelolaan kelas ?
d.
Apa saja
hambatan dalam pengelolaan kelas?
C.
Tujuan Masalah
a.
Mengetahui
penyebab masalah dalam pengelolaan kelas.
b.
Memahami cara
mengidentifikasikan masalah dalam pengelolaan kelas.
c.
Memahami
klasifikasi masalah-masalah dalam pengelolaan kelas.
d.
Mengetahui
hambatan – hambatan dalam pengelolaan kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Penyebab Timbulnya Masalah Dalam
Pengelolaan Kelas
Penyebab timbulnya masalah dalam
pengelolaan kelas itu bisa ditimbulkan dari seorang guru dan juga bisa timbul
dari siswa itu sendiri. Penyebab timbulnya masalah dari guru itu sendiri
seperti:
a.
Kurangnya kesiapan guru baik secara fisik maupun non fisik.
b.
Kurang tangapan seorang pendidik terhadap anak
didiknya.
c.
Sikap kepribadian pendidik yang tidak mencerminkan
tingkah laku seorang pendidik.
d.
Penguasaan guru pada bahasa asing kurang, sehingga
tidak mampu membaca buku-buku sumber aslinya.
e.
Guru kurang memperhatikan siswa secara individual.
f.
Kurangnya komunikasi antara guru dan siswa.
g.
Guru terlalu banyak kegiatan diluar sekolah untuk
mencari tambahan biaya hidup.
Secara umum penyebab timbulnya masalah dalam pengelolaan kelas adalah
sebagai berikut:
a.
Hilangnya
hubungan pendidik dan anak didik, maksudnya kurangnya komunikasi antara
pendidik dengan peserta didik.
b. Kurangnya profesional
pendidik dalam pembelajaran baik dalam penggunaan metode, strategi
maupun media.
c.
System
pembelajaran yang monoton dan terlalu serius cara menerapkan disiplin yang
tidak tepat.
d. Lingkungan
sekolah yang tidak kondusif
e.
Tidak ada
kreativitas dari guru, siswa maupun lingkungan sekolah
f.
No limit
atau tidak ada batasan waktu belajar.
g. Tidak adanya
kerja sama antara pendidik, peserta didik, dan orang tua.
Sedangkanmenurut Made Pidarta, faktor-faktorpenyebabnyaantara lain:
a.
Pengelompokkan
(pandai, sedang ,bodoh )
b.
Karakteristik individual.
c.
Kelompok pandai merasa terhalang oleh teman-temannya
yang tidak seperti dia.
d.
Dalam latihan diharapkan semua anak didik tenang dan
bekerja sepanjang jam pelajaran, kalau ada interupsi atau interasi mungkin
mereka merasa tegang atau cemas.
Masalah
merupakan ssesuatu yang dengan mudah menghinggapi tubuh siapapun. Penyebab
masalah dapat berasal dari faktor fisik. Seperti pusing, pegal, lelah,
kesemutan, gatal, gerah, dan mengantuk. Sedangkan penyebab yang berupa faktor
psikis antara lain: rasa bosan, susah, benci, tertekan,bingung, risau, cemas,
malu dan gugup.
Konflik tidak hanya terjadi antara
murid atau guru, namun melibatkan kebutuhan dua belah pihak. Oleh sebab itu
dikatakan bahwa problem dimiliki oleh kedua belah pihak. Mari kita lihat
situasi ketika guru sedang membersihkan meja kotor yang ditinggalkan oleh
murid. Apa konfliknya? Guru mempunyai hak untuk keluar ruangan kelas tanpa
harus membuang waktu untuk membersihkan meja murid yang lupa atau tidak mau dibersihkan oleh
murid itu sendiri. Mereka yang terlibat didalam konflik selalu mengatakan: “kau
yang telah menyebabkan aku sengsara sehingga kebutuhan tidak terpenuhi”.
B.
Mengidentifikasi
Masalah-masalah Pengelolaan Kelas
Pada umumnya guru kurang atau belum
menyadari bahwa apa yang dihadapi adalah masalah dan tidak mempermasalahkan.
Biasanya sesuatu baru dianggap sebagai masalah jika guru telah merasa
kewalahan, guru tidak lagi berdaya dan tidak mampu menyelesaikan sendiri. Maka
cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut:
a.
Guru menulis semua hal yang dirasakan memerlukan
perhatian, memerlukan kepedulian karena akan mempunyai dampak yang tidak
diharapkan terjadi, terutama terkait dengan pembelajaran.
b.
Guru memilah-memilah masalah tersebut menurut jenis
dan bidang permasalahannya, berdasarkan jumlah siswa yang mengalami masalah
tersebut.
c.
Masalah yang telah dipilah-pilah disusun secara
berurutan dimulai dari yang ringan. Jarang terjadi, serta berdasarkan banyaknya
siswa yang mengalami atau terlibat dari masing-masing masalah tersebut.
d.
Dari setiap urutan masalah tersebut ambilah 3 atau 5
masalah dan coba mengkonfirmasikan kepada guru yang mengajar bidang studi yang
sejenis atau mengkonfirmasikan terhadap sesama guru disekolah tersebut.
e.
Jika masalah yang dirumuskan ternyata mendapat
konfirmasi, maka masalah tersebut memang merupakan masalah yang patut untuk
diangkat sebagai masalah yang harus dipecahkan atau diselesaikan.
Tingkah laku anak didik bervariasi.
Variasi perilaku anak merupakan permasalahan bagi guru dalam upaya pengelolaan
kelas. Menurut Made Pidarta, masalah-masalah pengelolaan kelas yang berhubungan
dengan prilaku anak didik adalah:
1. Kurang kesatuan.
2.
Tidak ada
standar perilaku dalam bekerja kelompok.
3.
Reaksi
negatif terhadap anggota kelompok.
4.
Mudah
mereaksi kehal-hal yang mengganggu.
5.
Tidak mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah.
C. Mengklasifikasikan Masalah-masalah Pengelolaan Kelas
Dalam usaha guru membantu siswa
belajar akan menghadapi berbagai masalah. Menurut Davis dalam bukunya “Learning
System Design An Approach to The Improvement of Instruction”, ia
mengklasifikasikan masalah-masalah tersebut menjadi lima kelompok antara lain:
a. Masalah pengarahan
Diwaktu merencanakan, melaksanakan
dan mengevaluasi proses belajar mengajar, kebanyakkan guru kurang memiliki
keterampilan dalam:
v Berorientasi
kepada tujuan pelajaran.
v Mengkomunikasikan
tujuan pelajaran kepada siswa.
v Menyesuaikan
tujuan pelajaran dengan kemampuan dan kebutuhan siswa.
b.
Masalahevaluasi
Guru
dalamtugasnyauntukmerencanakan,
melaksanakanevaluasimenemukanmasalah-masalahdemikian:
v Guru dalam
menyusun kriteria keberhasilan tidak jelas
v Prosedur
evaluasi tidak jelas.
v Kebanyakan
guru memiliki cara penilaian yang tidak
seragam.
c. Masalah isi dan urutan-urutan pelajaran
Dalam melakukan perencanaan pengajaran, yang kemudian akan dilaksanakan dan
dievaluasi, guru dalam menyusun isi dan urutan bahan pelajaran menemukan
masalah sebagai berikut:
v Guru kurang
menguasai materi.
v Materi yang
disajikan tidak relevan dengan tujuan.
v Materi yang
diberikan sangat luas.
v Guru kurang
mampu dalam menyesuaikan penyajian bahan dengan waktu yang tersedia.
v Guru kurang
terampil dalam mengorganisasikan materi pelajaran.
d. Masalah metode dan system penyajian bahan pelajaran
v Guru kurang
menguasai beberapa sistem penyajian yang menarik.
v Kurang
terampil dalam menggunakan metode.
v Cara
menyajikan kurang membangkitkan motivasi.
v Sangat
terikat pada satu metode saja.
e. Masalah hambatan-hambatan
Dalam pelaksanaan pengajaran guru kadang-kadang menemui banyak hambatan
diantaranya:
v Banyak guru
kurang menggunakan perpustakaan sebagai sumber belajar.
v Guru kurang
membimbing bagaimana seharusnya cara belajar efktif itu.
v Guru belummenemukan media yang tepat.
v Guru kurangmempertimbangkanlatarbelakangsiswa yang tidaksama.
v Keadaansarana yang kurang.
D.
Hambatan – hambatandalampengelolaankelas
Dalam
pengelolaankelas akan ditemui berbagai faktor
penghambat. Hambatan tersebut bisa datang dari guru sendiri, peserta didik,
lingkungan keluarga ataupun karena faktor fasilitas. Dan dari uraian diatas
tampaklah bahwa kewenangan penanganan masalah pengelolaan dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu:
a.
Masalah yang ada dalam wewenang guru
Ada
sejumlah masalah pengelolaan kelas yang ada dalam ruang lingkup wewenang
seorang guru bidang studi untuk mengatasinya. Hal ini berarti bahwa seorang
guru bidang studi yang sedang mengelola proses pembelajaran dituntut untuk
dapat menciptakan, memperhatikan dan mengembalikan iklim belajar kepada kondisi
belajar mengajar yang menguntungkan kalau ada gangguan sehingga peserta didik
berkesempatan untuk mengambil manfaat yang optimal dari kegiatan belajar yang
dilakukannya.
b.
Masalah yang ada dalam wewenang sekolah sebagai
lembaga pendidikan.
Dalam
kenyataan sehari-hari di kelas, akan ditemukan masalah pengelolaan yang lingkup
wewenang untuk mengatasinya berada di luar jangkauan guru bidang studi. Masalah
ini harus diatasi oleh sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan. Bahkan mungkin
juga ada masalah pengelolaan yang tidak bisa hanya diatasi oleh satu lembaga
pendidikan akan tetapi menuntut penanganan bersama antarasekolah.
c.
Masalah yang ada di luar wewenang guru bidang studi
dan sekolah.
Dalam
mengatasi masalah semacam ini mungkin yang harus terlibat adalah orang tua,
lembaga-lembaga yang ada dalam masyarakat seperti karang taruna, bahkan para
pengusaha dan lembaga pemerintahan setempat.
Selain masalah diatas ada juga beberapa faktor yang
menjadi penghambat dalam manajemen kelas adalah:
1.Faktor (guru)
Faktor penghambat datang dari guru berupa hal-hal
berikut ini:
a.
Tipe kepemimpinan guru
Tipe
kepemimpinan guru otoriter dan kurang demokratis akan menumbuhkan sikap
pasif/agresif peserta didik merupakan sumber masalah pengelolaan kelas.
b.
Format belajar mengajar yang monoton
Format
belajar mengajar yang tidak bervariasi dapat menyebabkan peserta didik kecewa,
frustasi dan bosan, ini merupakan sumber pelanggaran disiplin.
c.
Kepribadian guru
Guru
bersikap tidak adil, tidak objektif, dan tidak fleksibel akan menimbulkan
masalah pengelolaan kelas.
d. Pengetahuan guru
Terbatasnya
pengetahuan guru tentang masalah pengelolaan dan pendekatan pengelolaan, baik
sifatnya teoritis maupun pengalaman praktis.
e. Pemahaman
guru tentang peserta didik
Terbatasnya
kesempatan guru untuk memahami tingkah laku peserta didik dan latar belakangnya
dapat disebabkan karena kurangnya usaha guru untuk dengan sengaja memahami
peserta didik dan latar belakangnya.
2.
Faktor peserta didik
Kekurang
sadaran peserta didik dalam memenuhi tugas dan haknya sebagai anggota suatu
kelas atau sekolah dapat merupakan faktor utama penyebab pengelolaan masalah
kelas.
3.
Faktor keluarga
Tingkah laku peserta didik di dalam kelas merupakan pencerminan keadaan
keluarganya. Sikap otoriter orang tua akan tercermin dari tingkah laku peserta
didik yang agresif/pasif. Di dalam kelas sering ditemukan ada peserta didik
pengganggu dan pembuat ribut, mereka biasanya berasal dari keluarga yang tidak
utuh dan kacau (broken home).
4. Faktor
fasilitas
Faktor
fasilitas merupakan penghambat dalam pengelolaan kelas, faktor tersebut
meliputi:
1. Jumlah
peserta didiknya banyak sulit untuk dikelola.
2. Ruangan
kelas yang kecil dibandingkan jumlah peserta didik.
3. Kurangnya ketersediaan alat-alat
sekolah atau kelas/tidak sesuai.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal. Pengelolaan
kelas yang efektif merupakan persyaratan mutlak bagi terjadinya proses belajar
mengajar yang efektif. Adapun tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak
di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga tercapai tujuan pengajaran secara
efektif dan efesien.
Dalam proses pengelolaan kelas yang efektif banyak hal
yang mesti dipertimbangkan, diantaranya bagaimana kondisi dan situasi belajar,
siapa-siapa tenaga pengelola kelas, serta prinsip-prinsip dan pendekatan dalam
pengelolaan kelas, seperti yang sudah dijelaskan. Disamping itu, ada
masalah-masalah dan hambatan-hambatan dalam pengelolaan kelas itu sendiri baik
masalah yang ada pada guru, sekolah dan lingkungan. Karena tidak mudah
menjadikan atau mengelola kelas secara efektif, perlu keterampilan-keterampilan
dan penguasa.
DAFTAR PUSTAKA
Caroly.edmund.2011.manajemen
kelasuntuk guru SD.prenada media.
Ahmadi.abu dkk.1992.pengelolaan pengajaran.Jakarta:rinekacipta.
Sutomo.2007.manajemen
sekolah.Semarang.unnes press.
Comments
Post a Comment