Merencanakan Pembelajaran Matematika di SD
Makalah
Merencanakan Pembelajaran Matematika di SD
Merencanakan Pembelajaran Matematika di SD
Di susun oleh :
EFRULLY (A1D112068)
Maylana
Selviyanti (A1D112049)
Suci Susanti (A1D112079)
Rani Febrianti (A1D112076)
Septian Armika S (A1D112052)
Bambang Efendi (A1D112069)
Susi Anis (A1D1120 )
Dosen pengampu :
Dr. Kamid, Msi
Ade Kumalasari, S.Pd., M.Pd
Suci Hayati, S.Pd., M.Pd
Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan
Pendidikan Guru Sekolah
Dasar
Universitas Jambi
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas rahmad dan ridho – Nya semata, sehingga makalah yang berjudul ’’ Perencanaan Media dan Metode Pengajaran’’ dapat kmi selesaikan.
Guru pada hakekatnya merupakan tenaga kependidikan yang memikul tanggung jawab berat kemanusiaan, khususnya yang berkaitan dengan proses pendidikan generasi penerus bangsa menuju gerbang pencerahan dalam melepaskan diri dari belenggu kebodohan. Betapa berat tugas dan kewjiban seorang guru sehingga menuntut profesionalitas yang tinggi dalam proses pembelajaran. Melalui keprofesionalnya, guru harus mampu dalam mewujudka langkah – langkah pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga proses balajar mengajar dapat bermakna.
Dalam menyusun langkah – langkah pembelajaran yang kreatif dan inovatif tersebut, guru terkadang mengalami kesulitan dalam membuat perencanaan media dan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Sehingga tujuan pembelajaran yang telah direncanakan tidak dapat tercapai secara maksimal. Untuk itu penyusun ingin berbagi pengetahuan mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan perencanaan media dan metode pembelajaran. Untuk mendukung pengetahuan tentang media dan metode pengajaran tersebut, maka dalam mkalah ini kami membahas beberpa hal yang berhubungan dengan materi tersebut. Adapun materi yang ada dalam makalah kami diantaranya adalah pengertian, macam – macam dan kriteriah pemilahan media pengajaran. Selain itu kami juga menyajikan materi tentang pengertian, macam – macam metode pangajaran baik yang konvensional maupun yang kooperatif dan kriteria pemilihan metode pengajaran.
Muara Bulian, 24 September 2014
Penyusun
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran Matematika adalah
proses pemberian pengalaman belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan
yang terencana sehingga siswa memperoleh kompetensi tentang bahan matematika
yang dipelajari.Salah satu komponen yang menentukan ketercapaian kompetensi
adalah penggunaan strategi matematika, yang sesuai dengan topik yang sedang
dibicarakan, tingkat perkembangan intelektual siswa, prinsip dan teori belajar,
keterlibatan siswa secara aktif, keterkaitan dengan kehidupan siswa
sehari-hari, pengembangan dan pemahaman penalaran matematis.Untuk mendukung
usaha pembelajaran yang mampu menumbuhkan kekuatan matematika diperlukan
guru yang profesional dan kompeten, yaitu guru yang menguasai pembelajaran
matematika, memahami karakteristik belajar siswa dan dapat membuat keputusan
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
Beberapa komponen dalam standar guru matematika yang
profesional adalah:
(1) penguasaan dalam pembelajaran matematika,
(2) penguasaan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran matematika,
(1) penguasaan dalam pembelajaran matematika,
(2) penguasaan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran matematika,
(3) penguasaan dalam pengembangan profesional guru matematika, dan
(4) penguasaan tentang posisi penopang dan pengembang guru
matematika dalam pembelajaran matematika. Guru matematika yang profesional dan
kompeten mempunyai wawasan landasan yang dapat dipakai dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran matematika.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa pengertian matematika ?
- Apa pengertian pembelajaran matematika SD ?
- Apa tujuan dari pembelajaran matematika SD ?
- Apa fungsi dari pembelajaran matematika SD ?
1.3 Tujuan Penulisan
- Menjelaskan pengertian matematika
- Menjelaskan pengertian pembelajaran matematika SD
- Menjelaskan tujuan dari pembelajaran matematika SD
- Menjelaskan fungsi dari pembelajaran matematika SD
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Matematika
Matematika
merupakan alat untuk memberikan cara berpikir, menyusun pemikiran yang
jelas, tepat, dan teliti. Hudojo (2005) menyatakan, matematika sebagai suatu
obyek abstrak, tentu saja sangat sulit dapat dicerna anak-anak Sekolah Dasar
(SD) yang mereka oleh Piaget, diklasifikasikan masih dalam tahap operasi
konkret. Siswa SD belum mampu untuk berpikir formal maka dalam pembelajaran
matematika sangat diharapkan bagi para pendidik mengaitkan proses belajar
mengajar di SD dengan benda konkret.
Heruman
(2008) menyatakan dalam pembelajaran matematika SD, diharapkan
terjadi reinvention (penemuan kembali). Penemuan kembali adalah
menemukan suatu cara penyelesaian secara informal dalam pembelajaran di
kelas. Selanjut Heruman menambahkan bahwa dalam pembelajaran matematika harus
terdapat keterkaitan antara pengalaman belajar siswa sebelumnya dengan konsep
yang akan diajarkan. Sehingga diharapkan pembelajaran yang terjadi merupakan
pembelajaran menjadi lebih bermakna (meaningful), siswa tidak hanya belajar
untuk mengetahui sesuatu (learning to know about), tetapi juga belajar
melakukan (learning to do), belajar menjiwai (learning to be), dan belajar
bagaimana seharusnya belajar (learning to learn), serta bagaimana
bersosialisasi dengan sesama teman (learning to live together).
Siswa Sekolah
Dasar (SD) berada pada umur yang berkisar antara usia 7 hingga 12 tahun,
pada tahap ini siswa masih berpikir pada fase operasional konkret. Kemampuan
yang tampak dalam fase ini adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk
mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun masih terikat dengan objek
yang bersifat konkret (Heruman, 2008). Siswa SD masih terikat dengan objek yang
ditangkap dengan pancaindra, sehingga sangat diharapkan dalam pembelajaran
matematika yang bersifat abstrak, peserta didik lebih banyak menggunakan media
sebagai alat bantu, dan penggunaan alat peraga. Karena dengan penggunaan alat
peraga dapat memperjelas apa yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa lebih
cepat memahaminya. Pembelajaran matematika di SD tidak terlepas dari dua hal
yaitu hakikat matematika itu sendiri dan hakikat dari anak didik di SD.
Suwangsih dan Tiurlina (2006) menyatakan ciri-ciri pembelajaran matematika SD
yaitu:
1. Pembelajaran
matematika menggunakan metode spiral
Pendekatan
spiral dalam pembelajaran matematika merupakan pendekatan di mana pembelajaran
konsep atau suatu topik matematika selalu mengaitkan atau menghubungkan dengan
topik sebelumnya, topik sebelumnya merupakan prasyarat untuk topik baru, topik
baru merupakan pendalaman dan perluasan dari topik sebelumnya. Konsep
yang diberikan dimulai dengan benda-benda konkret kemudian konsep itu diajarkan
kembali dengan bentuk pemahaman yang lebih abstrak dengan menggunakan notasi
yang lebih umum digunakan dalam matematika.
2. Pembelajaran
matematika bertahap
Materi
pelajaran matematika diajarkan secara bertahap yaitu dimulai dari konsep-konsep
yang sederhana, menuju konsep yang lebih sulit, selain pembelajaran matematika
dimuali dari yang konkret, ke semi konkret, dan akhirnya kepada konsep abstrak.
3. Pembelajaran
matematika menggunakan metode induktif
Matematika
merupakan ilmu deduktif. Namun karena sesuai tahap perkembangan siswa maka pada
pembelajaran matematika di SD digunakan pendekatan induktif.
4. Pembelajaran
matematika menganut kebenaran konsistensi
Kebenaran
matematika merupakan kebenaran yang konsisten artinya pertentangan antara
kebenaran yang satu dengan kebenaran yang lainnya. Suatu pernyataan dianggap
benar jika didasarkan kepada pernyataan-pernyataan sebelumnya yang telah
diterima kebenarannya. Meskipun di SD pembelajaran matematika dilakukan dengan
cara induktif tetapi pada jenjang selanjutnya generalisasi suatu konsep harus
secara deduktif.
5. Pembelajaran
matematika hendaknya bermakna
Pembelajaran
matematika secara bermakna merupakan cara mengajarkan materi pelajaran yang
mengutamakan pengertian dari pada hafalan. Dalam belajar bermakna
aturan-aturan, dalil-dalil tidak diberikan dalam bentuk jadi, tetapi sebaliknya
aturan-aturan, dalil-dalil ditemukan oleh siswa melalui contoh-contoh secara
induktif di SD, kemudian dibuktikan secara deduktif pada jenjang selanjutnya.
Tentunya dalam
mengajarkan matematika di Sekolah Dasar tidak semudah dengan apa yang kita
bayangkan, selain siswa yang pola pikirnya masih pada fase operasional
konkret, juga kemampuan siswa juga sangat beragam. Hudojo (2005) menyatakan ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengajarkan matematika di tingkat
sekolah dasar yaitu sebagai berikut:
1. Siswa
Mengajar
matematika untuk sebagian besar kelompok siswa berkemampuan sedang akan berbeda
dengan mengajarkan matematika kepada sekelompok kecil anak-anak cerdas,
sekelompok besar siswa tersebut perlu diperkenalkan matematika sebagai suatu
aktivitas manusia, dekat dengan penggunaan sehari-hari yang diatur secara
kreatif (oleh guru) agar kegiatan tersebut disesuaikan dengan topik matematika.
Untuk siswa yang cerdas, mereka akan mudah mengasimilasi dan mengakomodasi teori
matematika dan masalah-masalah yang tertera dalam buku teks.
2. Guru
Ada dua
orientasi guru dalam mengajar matematika di SD sebagai berikut:
a. Keinginan guru mengarah ke kelas sebagai
keseluruhan dan sedikit perhatian individu
siswa baik reaksinya maupun kepribadian. Biasanya mereka membatasi dirinya ke
materi matematika yang distrukturkan ke logika matematika. Mengajar matematika
berarti mentranslasikan sedekat-dekatnya ke teori matematika yang sama sekali
mengabaikan kesulitan yang dihadapi siswa.
b. Guru tidak terikat ketat dengan pola buku
teks dalam mengajar matematika. Ia mengajar matematika dengan melihat
lingkungan sekitar bersama-sama dengan siswa untuk mengeksplor lingkungan
tersebut. Kegiatan matematika diatur sedekat-dekatnya dengan lingkungan siswa
sehingga siswa terbiasa terhadap konsep-konsep matematika.
3. Alat Bantu
Mengajar
matematika di lingkungan SD, harus didahului dengan benda-benda konkret. Secara
bertahap dengan bekerja dan mengobservasi, siswa dengan sadar menginterpretasikan
pola matematika yang terdapat dalam benda konkret tersebut. Model konsep
seyogianya dibentuk oleh siswa sendiri. Siswa menjadi “penemu” kecil.
Siswa akan merasa senang bila mereka “menemukan”.
4. Proses
Belajar
Guru
seyogianya menyusun materi matematika sedemikian hingga siswa dapat menjadi
lebih aktif sesuai dengan tahap perkembangan mental, agar siswa mempunyai
kesempatan maksimum untuk belajar.
5. Matematika
Yang Disajikan
Matematika
yang disajikan seyogianya dalam bentuk bervariasi. Cara menyajikannya
seyogianya dilandasi latar belakang yang realistik dari siswa. Dengan demikian
aktivitas matematika menjadi sesuai dengan lingkungan para siswa.
6. Pengorganisasian
Kelas
Matematika
seyogyanya disajikan secara terorganisasikan, baik antara aktivitas belajarnya
maupun didaktiknya. Bentuk pengorganisasian yang dimaksud antara lain adalah
laboratorium matematika, kelompok siswa yang heterogen kemampuannya, instruksi
langsung, diskusi kelas dan pengajaran individu. Semua itu dapat dipilih bergantung
kepada situasi siswa yang pada dasarnya agar siswa belajar matematika.
Dengan
memperhatikan keenam hal di atas, sangat diharapkan pembelajaran matematika
menyenangkan bagi siswa dan pembelajaran matematika menjadi efektif sehingga
siswa tidak hanya mampu menghafal konsep-konsep matematika, tetapi juga harus
dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, jadi sangat diharapkan dalam
proses pembelajaran yang dipraktekkan guru juga melibatkan dan mengaktifkan
siswa dalam proses menemukan konsep-konsep matematika. Sehingga pembelajaran
matematika di sekolah dasar mampu mengembangkan kompetensi-kompetensi
matematika seperti yang terdapat dalam kurikulum matematika.
Pengertian Pembelajaran Matematika
Pembelajaran Matematika adalah
proses pemberian pengalaman belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan
yang terencana sehingga siswa memperoleh kompetensi tentang bahan matematika
yang dipelajari.Salah satu komponen yang menentukan ketercapaian kompetensi
adalah penggunaan strategi matematika, yang sesuai dengan topik yang sedang
dibicarakan, tingkat perkembangan intelektual siswa, prinsip dan teori belajar,
keterlibatan siswa secara aktif, keterkaitan dengan kehidupan siswa
sehari-hari, pengembangan dan pemahaman penalaran matematis.Untuk mendukung usaha
pembelajaran yang mampu menumbuhkan kekuatan matematika diperlukan guru
yang profesional dan kompeten, yaitu guru yang menguasai pembelajaran
matematika, memahami karakteristik belajar siswa dan dapat membuat keputusan
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
Beberapa komponen dalam standar
guru matematika yang profesional adalah:
(1) penguasaan
dalam pembelajaran matematika, (2) penguasaan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran
matematika, (3)
penguasaan dalam pengembangan
profesional guru matematika, dan (4) penguasaan tentang posisi penopang dan pengembang
guru matematika dalam pembelajaran matematika. Guru matematika yang profesional
dan kompeten mempunyai wawasan landasan yang dapat dipakai dalam perencanaan
dan pelaksanaan pembelajaran matematika.
Fungsi dan Tujuan Pembelajaran
Matematika di SD
Matematika berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan
simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan
menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Simbol-simbol itu
penting untuk membantu memanipulasi aturan-aturan dengan operasi yang
ditetapkan. Simbolisasi menjamin adanya komunikasi dan mampu memberikan
keterangan untuk membentuk suatu konsep baru. Konsep baru terbentuk karena
adanya pemahaman terhadap konsep sebelumnya, sehingga matematika itu
konsep-konsepnya tersusun secara hirarkis. Dengan demikian simbol-simbol itu
dapat digunakan untuk mengkomunikasikan ide-ide secara efektif dan efisien.
Agar simbol-simbol itu berarti, kita harus memahami ide yang terkandung di
dalam simbol tersebut. Karena itu hal terpenting adalah bahwa itu harus
dipahami sebelum ide itu disimbolkan. (Hudoyo, 1988:54)
Tujuan pembelajaran matematika di
SD adalah:
(1) Mempersiapkan siswa agar
sanggup menghadapi perubahan keadaan dalam kehidupan melalui latihan bertindak
atas dasar pemikiran logis, rasional, kritis, cermat, jujur dan efektif;
(2) Mempersiapkan siswa agar
dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan
sehari-hari dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan;
(3) Menambah dan mengembangkan
ketrampilan berhitung dengan bilangan sebagai alat dalam kehidupan
sehari-hari;
(4) Mengembangkan pengetahuan
dasar matematika dasar sebagai bekal untuk melanjutkan kependidikan menengah
dan
(5) Membentuk sikap logis, kritis, kreatif,
cermat dan disiplin.
Tahapan Proses
Belajar Mengajar
Bila guru
melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) diharapkan akan mengandung makna
bahwa: guru tersebut mempunyai aktifitas mengatur kelas dengan sebaikbaiknya
dan menciptakan kondisi yang kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan baik.
Belajar disini mengandung arti bahwa siswa aktif melakukan kegiatan yang
bertujuan. Di tingkat Sekolah dasar keberhasilan belajar siswa hampir
seluruhnya terletak pada usaha guru untuk memahami proses belajar siswa.
Menurut Estiningsih (1994) pada
umumnya proses belajar mengajar dapat digambarkan sebagai 3 kejadian yang
berurutan sebagai berikut.
input proses output
1. Input
Input merupakan kejadian pertama
yang menggambarkan siswa yang memiliki sejumlah materi prasyarat dari konsep
yang akan dipelajari, sikap, dan motivasi belajar. Sedangkan dari pihak guru
merupakan persiapan yang harus direncanakan dengan baik meliputi pengetahuan
prasyarat yang telah dimiliki siswa, pendekatan/strategi/metode/ teknik dan
sarana belajar.
2. Proses
Proses merupakan kegiatan kedua
yang menggambarkan proses belajar mengajar. Pihak guru pada kejadian ini harus
berusaha semaksimal mungkin agar siswa merasa siap, senang, dan termotivasi
untuk belajar. Saat terjadi proses belajar mengajar kegiatan yang terjadi dapat
digolongkan menjadi 3 macam yaitu penanaman konsep, pemahaman konsep, dan
pembinaan keterampilan.
a. Tahapan penanaman Konsep
Tahapan ini
menitikberatkan pada pengajaran konsep baru yang harus dipelajari oleh siswa.
Untuk mengkongkretkan konsep baru tersebut siswa dapat diberi kegiatan yang
memungkinkan mereka mengoptimalkan fungsi panca indera mereka seperti: melihat,
meraba, mendengar, dan mengkomunikasikan.
Dari
mater-materi dalam GBPP Matematika, guru harus memilih dan menjabarkan-
nya menjadi kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan tahapan penanaman konsep ini.
Sedangkan media yang disiapkan harus sesuai dengan materi dan kegiatan belajar
nya menjadi kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan tahapan penanaman konsep ini.
Sedangkan media yang disiapkan harus sesuai dengan materi dan kegiatan belajar
pada jenjang
kelas yang dimaksud. Waktu yang digunakan dalam tahapan ini
sepenuhnya ditentukan dan dikelola oleh guru. Lamanya kegiatan tergantung pada
kepadatan, keluasan, dan tingkat kesulitan materi yang diajarkan. Apabila materi
mudah dan kegiatan yang dipilih singkat maka kadang-kadang dari tahapan
penanaman konsep dapat langsung menuju tahapan berikutnya yaitu tahapan
pemahaman konsep. Tetapi akan lebih baik dan berarti bagi siswa apabila kegiatan
pada tahapan penanaman konsep dan pemahaman konsep direncanakan terpisah.
sepenuhnya ditentukan dan dikelola oleh guru. Lamanya kegiatan tergantung pada
kepadatan, keluasan, dan tingkat kesulitan materi yang diajarkan. Apabila materi
mudah dan kegiatan yang dipilih singkat maka kadang-kadang dari tahapan
penanaman konsep dapat langsung menuju tahapan berikutnya yaitu tahapan
pemahaman konsep. Tetapi akan lebih baik dan berarti bagi siswa apabila kegiatan
pada tahapan penanaman konsep dan pemahaman konsep direncanakan terpisah.
b. Tahapan Pemahaman Konsep
Tujuan dari tahapan ini adalah
memantapkan dan memperluas pengetahuan siswa, serta terapan untuk memecahkan
masalah dari konsep yang telah dipelajari pada tahap penanaman konsep. Bentuk
kegiatannya dapat berupa mendengar, melihat, memecahkan masalah-masalah,
menerapkan konsep dalam masalah serta mengkomunikasikan penyelesaian masalah.
c. Tahapan Pembinaan Keterampilan
Tujuan utama
pada tahapan ini adalah melatih keterampilan siswa dalam menggu-
nakan konsep yang telah didapat untuk memecahkan masalah. Pembinaan dapat
dilakukan dalam bentuk mencongak, berlomba, soal cerita, pemecahan masalah.
Waktu yang digunakan pada tahap ini dibatasi, sesuai dengan kegiatan yang dipilih.
nakan konsep yang telah didapat untuk memecahkan masalah. Pembinaan dapat
dilakukan dalam bentuk mencongak, berlomba, soal cerita, pemecahan masalah.
Waktu yang digunakan pada tahap ini dibatasi, sesuai dengan kegiatan yang dipilih.
3. Output
Kejadian
ketiga merupakan hasi dari proses belajar yang dapat berupa bertambahnya
pengetahuan, keterampilan, dan nilai sikap.
B. Merencanakan
Pengajaran di Kelas
Untuk
mengelola suatu pengajaran di kelas seorang guru akan mengalami tugas yang
berurutan sebagai berikut.
1. Mempelajari GBPP mata pelajaran yang akan diajarkan. Untuk
kegiatan ini guru perlu memberi perhatian yang cukup
pada obyek yang ia pelajari agar
mendapatkan pemahaman yang benar tentang:
a. kompetensi dasar yang harus
dimiliki siswa
b. materi pokok dan uraian materi
c. tahapan KBM (kegiatan belajar
mengajar)
d. media dan buku-buku sumber,
baik paket maupun buku sumber pendamping
2.
Merencanakan program pengajaran untuk satu semester atau setahun. Program masih terbatas pada hal-hal yang pokok seperti
yang dihasilkan oleh kegiatan-kegiatan:
a. mengidentifikasi uraian materi dan materi pokok
yang mengandung konsep dasar,
konsep terkembang, dan keterampilan
konsep terkembang, dan keterampilan
b. menentukan waktu setiap satuan materi
3. Menyusun rencana pembelajaran
Hal yang paling baik tentang
rencana pembelajaran itu adalah bila rencana tersebut
disusun sendiri oleh guru yang akan melaksanakan, karena bila guru yang menyusun
maka pelaksanaannya akan lebih kongkret. Untuk keperluan tersebut maka guru harus
melaksanakan:
disusun sendiri oleh guru yang akan melaksanakan, karena bila guru yang menyusun
maka pelaksanaannya akan lebih kongkret. Untuk keperluan tersebut maka guru harus
melaksanakan:
a. mengidentifikasi kemampuan kelas (siswa, materi
pelajaran, sarana, lingkungan)
b. menyusun silabi pembelajaran
c. menyusun rencana pembelajaran secara lengkap
4.
Melaksanakan rencana pembelajaran yang disusunnya sendiri oleh guru merupakan urutan
tugas yang keempat. Dua hal yang diharapkan untuk dilakukan guru pada urutan tugas
ini adalah:
a. mengelola KBM
b. mengadministrasikan kejadian-kejadian dalam KBM
Kegiatan yang b ini jarang
dilakukan oleh guru pada masa kini, padahal ini sangat penting bagi usaha
bantuan remidi yang mungkin diperlukan oleh beberapa siswa apabila gagal
mencapai kompetensi yang diharapkan.
5. Menilai pelaksanaan rencana pembelajaran
Untuk tugas ini guru dapat
melakukan hal-hal:
a. mempelajari catatan pelaksanaan rencana
pembelajaran
b.
menentukan langkah selanjutnya bagi kelas dan pelayanan khusus bagi siswa yang
membutuhkan
membutuhkan
c. membuat rencana tindak lanjut
6. Melaksanakan
rencana tindak lanjut.
Kegiatan kemudian akan berulang kembali pada urutan tugas yang pertama
apabila guru berpindah tugas ke tingkat kelas yang lain. Apabila guru masih
bertugas mengajar pada tingkat kelas yang sama, maka sirkulasi
tugas akan berulang ke tugas pada urutan ketiga yaitu menyusun rencana pembelajaran.
tugas akan berulang ke tugas pada urutan ketiga yaitu menyusun rencana pembelajaran.
Ada hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam melaksanakan keenam urutan tugas tersebut, terutama yang
berkenaan dengan kegiatan belajar mengajar, yaitu:
(1) materi yang akan dipelajari
siswa harus mengandung konsep-konsep yang sudah dimiliki dalam perbendaharaan
pengetahuan siswa
(2) macam dan bentuk kegiatan belajar harus sesuai
dengan kemampuan siswa untuk melakukannya
Contoh Format RPP Kurikulum 2013 pada Tema pembelajaran Indahnya
Kebersamaan.
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
( R P P )
Nama Sekolah :
SDN
Kelas : IV
(empat)
Semester :
1 (satu)
Tema : Indahnya kebersamaan
I. Kompetensi Inti
Indahnya kebersamaan
II. Kompetensi Dasar
2.1. PPKn
Menghargai
kebhinnekatunggalikaan dan keragaman agama, suku bangsa (pakaian tradisional,
bahasa, rumah adat, makanan khas, dan upacara adat), sosial ekonomi di
lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar.
2.2. Bahasa Indonesia
Mendengarkan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik untuk berdoa (sesuai agama yang
dianutnya) di sekolah dan di rumah.
2.3. Matematika
Menaksir
jumlah uang untuk berbelanja atau jumlah dan jenis benda yang diperlukan untuk
suatu kegiatan amal sehingga sesuai kebutuhan
(k2)
2.4. Seni Budaya dan Prakarya
Mengagumi
ciri khas keindahan karya seni dan karya kreatif masing-masing daerah sebagai
anugrah tuhan (KI 1)
2.5. PENJASORKES
Menghargai
tubuh sebagai anugrah Tuhan yang tidak ternilai
III.
Indikator
3.1. PPKn
3.1.1.
Memberikan contoh
keberagaman di lingkungannya dengan rasa percaya diri
3.1.2.
Mengagumi keragaman
suku, etnis, dan bahasa sebagai keunggulan di wilayah negara Indonesia
3.2.
Bahasa Indonesia
3.2.1. Bersikap
tertib (menjaga keheningan) dalam mendengarkan doa
3.2.2. Mengambil
sikap duduk atau berdiri dengan berdiam diri
3.2.3. Melafalkan
kata-kata teks doa dengan jelas
3.2.4. Melafalkan
kata-kata teks doa dengan intonasi yang sesuai
3.2.5. Menyapa
dengan kata atau kalimat sapaan yang sesuai
3.2.6. Menyapa
dan mengucapkan selamat dengat kalimat yang sesuai
3.2.7. Menyapa
dan menyampaikan ucapan terima kasih dengan kalimat yang sesuai
3.2.8. Menyapa
dan menyampaikn permohonan maaf dengan kalimat yang sesuai
3.3. Matematika
3.3.1.
Menyebutkan
besarnya uang saku yang diterima stiap hari atau minggu
3.3.2.
Menyebutkan
sumber perolehan uang saku
3.3.3.
Menghitung
besarnya penggunaan uang saku untuk konsumsi, uang tabungan, dan sosial
3.3.4.
Membandingkan
nilai uang yang berbeda
3.3.5.
Menyelesaikan
operasi hitung yang melibatkan uang
3.3.6.
Menentukan
hasil operasi hitung melalui transaksi jual beli yang melibatkan uang
3.4. Seni Budaya dan Prakarya
3.4.1. Menjelaskan
keunikan karya seni dan karya kreatif
berbagai daerah
3.4.2. Memuji
karya seni dan karya kreatif teman
3.4.3. Merawat
karya seni dan karya kreatif yang ada di
sekolah
3.4.4. Menunjukkan
kebanggaan terhadap karya sendiri
3.5. PENJASORKES
3.5.1. Melakukan
aktivitas fisik secara teratur
3.5.2. Menerapkan
perilaku hidup sehat di sekolah
3.5.3. Memperagakan
kombinasi gerak dasar jalan
3.5.4. Memperagakan
kombinasi gerak dasar lari
IV.
Tujuan Pembelajaran
4.1.
PPKn
4.1.1. Dapat memberikan contoh keragaman agama, bahasa, budaya dan
suku yang ada di lingkungannya
4.2.
Bahasa Indonesia
4.2.1. Dapat bersikap tertib dalam mendengarkan do’a
4.2.2. Dapat melafalkan kata-kata teks do’a dengan jelas
4.2.3. Dapat menyapa dengan kata atau kalimat sapaan yang sesuai
(mengucapkan selamat, ucapan terima kasih dan permohonan maaf)
4.3.
Matematika
4.3.1. Dapat menyebutkan jumlah besarnya uang untuk berbelanja
uang untuk berbelanja benda yang diperlukan
4.3.2. Dapat menyelesaikan operasi hitung yang melibatkan uang
4.4.
Seni Budaya dan Prakarya
4.4.1. Dapat menjelaskan keunikan karya seni dan karya kreatif
berbagai daerah
4.4.2. Dapat merawat karya seni dan karya kreatif yang ada di
sekolah
4.5.
Penjas orkes
4.5.1. Dapat melakukan aktifitas fisik secara teratur
4.5.2. Menerapkan perilaku hidup sehat di sekolah
V.
Metode Pembelajaran
5.1.
PPKn
5.1.1. Menghargai kebhinekatunggalikaan dan keragaman agama,
bahasa, budaya dan suku yang ada di lingkungannya
5.2.
Bahasa Indonesia
5.2.1. Mendengarkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik sesuai
dengan agama yang dianut
5.2.2. Mengucapkan do’a dengan bahasa yang baik sesuai dengan
agama yang anutnya.
5.2.3. menyapa dan menyampaikan ucapan selamat, ucapan terima kasih atau permohonan
maaf sesuai dengan konteksnya
5.3.
Matematika
5.3.1. Menyelesaikan operasi hitung yang melibatkan uang
5.4.
Seni Budaya dan Prakarya
5.4.1. Cirri-ciri khas
keindahan karya seni dan karya
kreatif masing-masing daerah sebagai
anugerah Tuhan.
5.5.
Penjas orkes
5.5.1. Perilaku hidup sehat
5.5.2. Variasi dan kombinasi gerak dasar untuk membentuk gerakan
dasar atletik jalan dan lari.
VI.
Metode Pembelajaran
6.1.
PPKn
§
Ceramah
§
Tanya jawab
§
Demontrasi
§
Penugasan
6.2.
Bahasa Indonesia
§
Ceramah
§
Tanya jawab
§
Diskusi
§
Penugasan
6.3.
Matematika
§
Demontrasi
§
Tanya jawab
§
Diskusi
§
Penugasan
6.4.
Seni Budaya dan Prakarya
§
Ceramah
§
Tanya jawab
§
Penugasan
6.5.
Penjas orkes
§
Ceramah
§
Demontrasi
§
Tanya jawab
§
Penugasan
VII. Alokasi Waktu
7.1. PPKn
6 x 35
menit
7.2.
Bahasa Indonesia
10 x 35
menit
7.3.
Matematika
6 x 35
menit
7.4.
Seni Budaya dan Prakarya
6 x 35
menit
7.5.
Penjas orkes
4 x 35
menit
VIII. Langkah-Langkah Pembelajaran
& PPKn
A.
Kegiatan Awal
§
Mengkondisikan
kelas pada situasi belajar
§
Tanya
jawab tentang keragaman beragama, bahasa, budaya dan suku yang ada dilingkungan
§
Menjelaskan
tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
§
Memotivasi
dan mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
B.
Kegiatan Inti
B.1. Ekplorasi
F Peserta didik mencari informasi tentang
keragaman beragam bahasa, budaya dan suku yang ada dilingkungannya.
F Untuk mengetahui peserta didik, guru
memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan keragaman beragam bahasa, budaya
dan suku yang ada dilingkungannya.
F Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memecahkan berbagai masalah dan memberikan informasi agar bereksplorasi lebih
jauh tentang keragaman beragama bahasa, budaya dan suku yang ada
dilingkungannya.
B.2. Elaborasi
F Peserta didik membaca dan menyimak
keragaman beragama
F Peserta didik mencatat hal-hal penting
tentang materi
F Guru menyebutkan keragaman beragama yang
ada dilingkungannya
F Peserta didik memahami arti keragaman
beragama
F Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk bertanya tentang materi yang belum jelas
F Membahas pertanyaan tersebut secara umum
dengan jawaban secara menyeluruh
F Guru menugaskan seorang peserta didik
mempraktekan tentang keragaman beragama yang ada dilingkungannya
B.3. Konfirmasi
F Guru memberikan kata-kata pujian kepada
peserta didik atas keaktifannya dalam proses pembelajaran
F Dengan bimbingan guru, peserta didik merefleksikan kegiatan
pembelajaran
F Guru memfasilitasi peserta didik
memperoleh pengalaman bermakna tentang keragaman beragama
F Guru memovasi peserta didik yang kurang
atau belum berpartisifasi aktif
C.
Kegiatan penutup
§
Guru
bersama peserta didik membuat kesimpulan hasil pembelajaran
§
Guru
meminta peserta didik untuk mengerjakan soal-soal
§
Guru
memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran
§
Guru
mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan tugas kepada peserta didik
& Bahasa Indonesia
A.
Kegiatan Awal
§
Menjelaskan
tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
§
Memotivasi
dan mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
B.
Kegiatan Inti
B.1. Ekplorasi
F Peserta didik memberi contoh melafalkan
do’a
F Untuk mengetahui pengetahuan peserta
didik, guru memberikan contoh cara berdo’a yang baik
F Guru memberi informasi cara mengucapkan
selamat, terimakasih atau permohonan maaf
B.2. Elaborasi
F Peserta didik mendengarkan penggunaan
bahasa Indonesia yang baik.
F Peserta didik dapat melafalkan doa.
F Guru memberikan kata-kata pujian kedapa
peserta didik atas keaktifannya dalam proses pembelajaran.
B.3. Konfirmasi
F Guru memberikan kata-kata pujian kepada
peserta didik atas keaktifannya dalam proses pembelajaran
F Dengan bimbingan guru, peserta didik
merefleksikan kegiatan pembelajaran
C.
Kegiatan penutup
§
Guru
bersama peserta didik membuat kesimpulan hasil pembelajaran
§
Guru
meminta peserta didik untuk mengerjakan soal-soal
§
Guru
memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran
§
Guru
mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan tugas kepada peserta didik
& Matematika
A.
Kegiatan Awal
§
Mengkondisikan
kelas pada situasi belajar
§
Tanya
jawab tentang uang
§
Menjelaskan
tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
§
Memotivasi
dan mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
B.
Kegiatan Inti
B.1. Ekplorasi
F Peserta didik dapat menyebutkan jumlah
besarnya uang untuk berbelanja
F Guru memberi contoh cara menyelesaikan
operasi hitung yang melibatkan uang
B.2. Elaborasi
F Peserta didik mengamati beberapa contoh
nilai uang
F Peserta didik menyebutkan jumlah besarnya
uang untuk berbelanja
F Peserta didik memahami cara penggunaan
uang
F Guru memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk bertanya tentang uang
F Guru membahas pertanyaan tersebut secara
umum dengan jawaban menyeluruh
F Peserta didik menyelesaikan operasi hitung
yang melibatkan uang
B.3. Konfirmasi
F Guru memberikan kata-kata pujian kepada
peserta didik atas keaktifannya dalam proses pembelajaran
F Dengan bimbingan guru, peserta didik
merefleksikan kegiatan pembelajaran
F Guru memfasilitasi peserta didik
memperoleh pengalaman tentang uang
F Guru memotifasi peserta didik yang kurang
atau yang belum aktif.
C.
Kegiatan penutup
§
Guru
bersama peserta didik membuat kesimpulan hasil pembelajaran
§
Guru
meminta peserta didik untuk mengerjakan soal-soal
§
Guru
memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran
§
Guru
mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan tugas kepada peserta didik
& Seni Budaya dan
Prakaya
A.
Kegiatan Awal
§
Mengkondisikan
kelas pada situasi belajar
§
Tanya
jawab tentang karya seni dan karya kreatif
§
Menjelaskan
tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
§
Memotivasi
dan mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
B.
Kegiatan Inti
B.1. Ekplorasi
F Peserta didik dapat menjelaskan keunikan
karya seni dan karya kreatif berbagai daerah
F Guru memberi contoh cara membuat karya
seni
B.2. Elaborasi
F Peserta didik mengamati beberapa contoh
karya seni dan kreatif dari berbagai daerah
F Guru memberikan contoh cara membuat karya
seni
B.3. Konfirmasi
F Guru memberikan kata-kata pujian kepada
peserta didik atas keaktifannya dalam proses pembelajaran
F Guru memotifasi peserta didik yang kurang
atau yang belum aktif.
C.
Kegiatan penutup
§
Guru
bersama peserta didik membuat kesimpulan hasil pembelajaran
§
Guru
meminta peserta didik untuk mengerjakan soal-soal
§
Guru
memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran
§
Guru
mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan tugas kepada peserta didik
& Penjasorkes
A.
Kegiatan Awal
§
Mengkondisikan
kelas pada situasi belajar
§
Menjelaskan
tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
B.
Kegiatan Inti
B.1. Ekplorasi
F Peserta didik dapat melakukan aktifitas
fisik
F Guru menerapkan perilaku hidup sehat
B.2. Elaborasi
F Peserta didik melakukan aktifitas fisik
secara teratur
F Guru menerapkan perilaku hidup sehat di
sekolah
B.3. Konfirmasi
F Guru memberikan pujian kepada peserta
didik atas keaktifannya dalam proses pembelajaran
F Guru memotivasi peserta didik yang kurang
atau yang belum aktif.
C.
Kegiatan penutup
§
Guru
memberikan pengarahan kepada peserta didik cara melakukan aktivitas fisik
§
Guru
memotivasi peserta didik untuk hidup sehat.
§
Guru
mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan tugas kepada peserta didik
IX.
Alat dan sumber belajar
& PPkn
Alat
§
Macam-macam gambar
tempat ibadah
§
Macam-macam gambar
rumah adat
§
Macam-macam gambar
baju adat/pakaian adat
§
Macam-macam gambar
senjata adat
Sumber
§
Buku sumber yang
relevan
& Bahasa Indonesia
Alat
§
Buku-buku do’a yang
relevan
§
Macam-macam slogan
kalimat sapa
Sumber
§
Buku sumber yang
relevan
& Matematika
Alat
§
Macam-macam uang
Sumber
§
Buku sumber yang
relevan
& Seni Budaya dan
Prakarya
Alat
§
Menunjukkan contoh
hasil karya seni/karya kreatif berbagai daerah
Sumber
§
Buku sumber yang
relevan
& Penjasorkes
Alat
§
Alat-alat kebersihan
Sumber
§
Buku sumber yang
relevan
X.
Evaluasi/penilaian
& PPkn
Soal
1.
Sebutkan lima agama
yang ada di Indonesia!
2.
Apa nama tempat ibadah
agama Islam?
3.
Sebutkan tiga suku daerah
yang ada di Indonesia!
4.
Sebutkan dua macam
kesenian yang ada di Jawa Barat!
5.
Apa nama bahasa yang
umumnya dipakai di daerahmu!
& Bahasa Indonesia
Soal
1. Buat kalimat yang sesuai dengan gambar di samping!
2. Buatlah
kalimat ucapan terimakasih yang sesuai dengan gambar di samping!
3. Buat kalimat permohonan maaf yang sesuai dengan gambar di
bawah ini!
& Matematika
Soal
1. Berapa jumlah nilai uang yang ada pada gambar!
………….. ……………….. …………………….
2. Berapa jumlah harga barang yang ada pada gambar!
3. Tentukan uang kembalian dari soal berikut!
no
|
Nama barang
|
dibayar
|
Dikembalian
|
1
|
|
1 lembar sepuluh ribu dan
satu lembar lima ribu
|
Rp. 3000
|
& Seni Budaya dan
Prakarya
Soal
1. Apa yang dimaksud dengan karya kerajinan?
2. Di daerah mana kerajinan bambu banyak dibuat?
3. Apa jenis kerajinan yang ada di daerahmu?
4. Apa keunikan kerajinan yang ada di daerahmu? Jelaskan!
5. Terbuat dari apa kerajinan gerabah?
& Penjasorkes
1.
Apa yang harus kita
lakukan agar badan kita selalu sehat?
2.
Berikan salah satu
contoh perilaku hidup sehat di sekolah?
3.
Sebutkan kombinasi
gerak dasar lari!
4.
Sebutkan kombinasi
gerak dasar jalan!
............,
......................20 ...
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru
Kelas 4.
.................................. ..................................
NIP : NIP
:
BABIII
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di
dalam pembelajaran matematika terdapat pembelajaran langsung melalui berbagai
pengetahuan secara aktif merupakan cara untuk mengenalkan siswa kepada materi
pelajaran yang akan diajarkan. Guru juga dapat menggunakannya untuk menilai
tingkat pengetahuan siswa sambil melakukan kegiatan pembentukan tim. Cara ini
cocok pada segala ukuran kelas dengan materi pelajaran apapun.
Strategi
pembelajaran ini berguna dalam mata pelajaran matematika yang akan membawa
setiap siswa untuk menjadi lebih efektif dalam belajar. Tentunya seorang guru,
dituntut untuk mampu mengembangkan serta menerapkankannya dalam proses
pembelajaran. Sehingga dengan demikian efektivitas pembelajaran matematika akan
berjalan dengan baik dan berkualitas.
3.2 Saran
Dalam
pembelajaran guru diharapkan mampu memilih model pembelajaran yang sesuai
dengan materi yang diajarkan. Dimana dalam pemilihan Model pembelajaran
meliputi pendekatan suatu model pembelajaran yang luas dan menyeluruh.
Misalnya pada model pembelajaran berdasarkan masalah, kelompok-kelompok
kecil siswa bekerja sama memecahkan suatu masalah yang telah disepakati oleh
siswa dan guru. Ketika guru sedang menerapkan model pembelajaran tersebut,
seringkali siswa menggunakan bermacam-macam keterampilan, prosedur pemecahan
masalah dan berpikir kritis. Model pembelajaran berdasarkan masalah dilandasi
oleh teori belajar konstruktivis. Pada model ini pembelajaran dimulai dengan
menyajikan permasalahan nyata yang penyelesaiannya membutuhkan kerjasama
diantara siswa-siswa. Dalam model pembelajaran ini guru memandu siswa
menguraikan rencana pemecahan masalah menjadi tahap-tahap kegiatan; guru
memberi contoh mengenai penggunaan keterampilan dan strategi yang dibutuhkan
supaya tugas-tugas tersebut dapat diselesaikan. Guru menciptakan suasana kelas
yang fleksibel dan berorientasi pada upaya penyelidikan oleh siswa.
Comments
Post a Comment