Perencanaan Pembelajaran Matematika

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas rahmad dan ridho – Nya semata, sehingga makalah yang berjudul ’’ Perencanaan Media dan Metode Pengajaran’’ dapat kmi selesaikan.
Guru pada hakekatnya merupakan tenaga kependidikan yang memikul tanggung jawab berat kemanusiaan, khususnya yang berkaitan dengan proses pendidikan generasi penerus bangsa menuju gerbang pencerahan dalam melepaskan diri dari belenggu kebodohan. Betapa berat tugas dan kewjiban seorang guru sehingga menuntut profesionalitas yang tinggi dalam proses pembelajaran. Melalui keprofesionalnya, guru harus mampu dalam mewujudka langkah – langkah pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga proses balajar mengajar dapat bermakna.
Dalam menyusun langkah – langkah pembelajaran yang kreatif dan inovatif tersebut, guru terkadang mengalami kesulitan dalam membuat perencanaan media dan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Sehingga tujuan pembelajaran yang telah direncanakan tidak dapat tercapai secara maksimal. Untuk itu penyusun ingin berbagi pengetahuan mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan perencanaan media dan metode pembelajaran. Untuk mendukung pengetahuan tentang media dan metode pengajaran tersebut, maka dalam mkalah ini kami membahas beberpa hal yang berhubungan dengan materi tersebut. Adapun materi yang ada dalam makalah kami diantaranya adalah pengertian, macam – macam dan kriteriah pemilahan media pengajaran. Selain itu kami juga menyajikan materi tentang pengertian, macam – macam metode pangajaran baik yang konvensional maupun yang kooperatif dan kriteria pemilihan metode pengajara.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada bapak Ali Murtadho SP.d, MP.d selaku dosen pembimbing matakuliah PPM yang telah memberi bimbigan kkepada kami. Kami kepada semua pihak yang berpartisipasi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan makalah ini.
Kesempurnaan hanya milik Allah semata, oleh karena itu penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Akhirnya semoga Allah berkenan menerima segala amal bhakti yang diabdikan oleh kita semua.





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN
A. Media Pengajaran
1. Pengertian Media Pengajaran...................................................... 3
2. Macam – Macam Media Pengajaran........................................... 4
3. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media dan Penggunaan Media
a. Faktor – faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media Pengajaran.......................................................................... 5
b. Kriteria – kriteria Pemilihan Media................................... 6
4. Fungsi dan Manfaat Media Pengajaran........................................ 8
B. Metode Pengajaran
1. Pengertian.................................................................................... 10
2. Jenis – Jenis Metode Pengajaran................................................. 10
3. Pemilihan dan Penentuan Metode Pengajaran........................... 17

C. Hubungan Antara Media dengan KBM
BAB III : PENUTUP
A. Simpulan ..................................................................................... 20
B. Saran ..................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 23


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dunia pendidikan dewasa ini menuntut kepada para pendidik agar mempunyai keprofesionalitas yang tinggi dalam malaksanakkan pembelajaran di sekolah. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, guru juga ditunutut agar membuat rencana pembelajaran sebelum melaksanakan kegiatan pengajaran di kelas. Guru sering mengalami kesulitan dalam membuat perencanaan pembelajaran terutama menentukan media apa yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Seringkali guru tidak memakai media pengajaran sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep suatu materi tersebut.
Selain itu guru juga harus bias menggunakan metode pengajaran yang inovatif dan kreatif sehingga siswa tidak merasa jenuh dan bias menikmati proses belaja mengajar yang menyenangkan. Seringkali guru tidak melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa bersifat pasif ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung.hal ini bias mematikan kreativitas siswa dalam belajar. Hal ini juga membuat motivasi siswa menjadi kurang ketika KBM berlangsung. Untuk itu guru dituntut supaya bias menggunakan metode belajar yang kreatif.
Oleh karena betapa pentingnya pengetahuan tentang media pembelajaran dan metode pengajaran, maka penyusun menyusun makalah yang berjudul “ Perencanaan Media dan Metode pengajaran “. Makalah ini kami susun dengan maksud agar para pembaca dan khususnya bagi penyusun agar setelah membaca dan memhami makalah ini bisa mengaplikasikan dalam proses pembelajaran dikemudian hari.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan media pengajaran ?
2. Apa saja macam macam media pengajaran ? Apa saja macam macam media pengajaran ?
3. Apa kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih media pengajaran yang tepat ?
4. Apakah fungsi dan manfaat media pengajaran ?
5. Apakah yang dimaksud dengan metode pengajaran ?
6. Apa saja macam macam metode pengajaran ?
7. Apa kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih metode pengajaran yang tepat ?
8. Apa hubungan antara media dengan KBM ?

C. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain sebagai berikut :
1. Untuk memenuhui tugas perkuliahan mata kuliah Perencanaaan Pembelajaran Matematika
2. Untuk memahami pengertian media pengajaran
3. Untuk memahami dan mengetahui macam – macam media pengajaran
4. Untuk memahami kriteria – kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran dalam proses KBM
5. Untuk memahami pengertian metode pengajaran
6. Untuk memahami dan mengetahui macam – macam metode pengajaran
7. Untuk memahami kriteria – kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran dalam proses KBM
8. Untuk memahami hubungan antara media dengan KBM


BAB II
PEMBAHASAN

A. Media Pengajaran
1. Pengertian Media Pengajaran
a. Definisi Media
Kata “media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Pengertian media menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
 Soeparno (1988:1) media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran (chennel) untuk menyampaikan pesan (message) atau informasi dari suatu sumber (resource) kepada penerimanya (reciver).
 Media merupakan segala sesuatu yang dapat di indra yang berfungsi sebagai perantara, sarana, alat untuk proses komunikasi belajar mengajar (Rohani, 1997 :2-3).
 Para ahli AECT (assosiaton of education and comunication technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk aluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi.
 Menurut Gagne’ dan briggs (1975) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, caset, video, camera, video recorder, film, slide ( gambar bingkai ), foto, gambar, grafik, TV dan komputer.
 Menurut hamidjojo dalam Latu Heru ( 1993 )media adalah semua bentuk perantara yang di gunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebarkan ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting karena media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata – kata atau kaimat. Nnamun perlu di ingat, bahwa penggunaan media haruslah sejalan dengan tujuan pengajaran. Dengan demikian media merupakan alat bantu apa saja yang dapat di jadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran

b. Definisi Pengajaran
Adalah aktivitas nyata mengajarkan (transfer knowledge) pengetahuan, teknologi dan ketrampilan serta meningkat kecerdasan dan pengendalian emosinya sehingga seseorang mampu survive di dalam kehidupannya.
c. Definisi Media Pengajaran
Media pengajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari guru kepada siswa dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan mencapai tujuan pengajaran

2. Macam – Macam Media
Media yang telah kita kenal dewasa ini bisa klasifikasikan berdasarkan jenis, daya liput, bahan serta cara pembuatannya.
a. Media dilihat dari jenis jenisnya dibagi kedalam :
 Media Auditif
adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja. Contohnya : radio, kaset recorder, piringan hitam dll
 Media Visual
adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Contohnya slide, foto, gambar film bisu dll
 Media Audio Visual
Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Contohnya : film, video dll.

b. Media dilihat dari daya liputannya, dibagi dalam :
 Media dengan daya liput luas dan serentak 
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Contonya : radio dan televisi.
 Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat
Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti, film sound slide, film rangkai yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.
 Media untuk pengajaran individual
Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri. Termasuk media ini adalah pengajaran melalui komputer.

c. Media dilihat dari bahan penbuatannya, dibagi dalam :
 Media sederhana 
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.
 Media kompleks 
Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan penggunaannya memerlukan ketrampilan memadai. 
3. Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media Pengajaran
Penggunaan media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar, kiranya harus didasarkan pada beberapa kriteria-kriteria pemilihan. Sebab penggunaan media pengajaran tidak sekedar menampilkan program pengaaran ke dalam kelas, tetapi harus dikaitkan dengan tujuan pengajaran yang akan dicapai.
Pemilihan sekaligus pemanfaatan media pengajaran perlu memperbaiki beberapa faktor dan kriteria, yaitu sebagai berikut :
a. Faktor- faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media pengajaran 
1. Objektivitas
Dalam memilih media alangkah baiknya guru meminta pandangan atau saran dari teman sejawat, atau melibatkan siswa. Jadi tidak boleh ada unsur subjektivitas guru,. Artinya guru tidak boleh memilih media pengaaran atas dasar kesenangan pribadi.
2. Program pengajaran 
Program pengajaran yang akan disampaikan pada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Meskipun secara teknis progra tersebut baik, jika tidak sesuai dengan kurikulum maka tidak akan membawa banyak manfaat bahkan mungkin akan menambah beban. Terkecuali jika program itu dimaksudkan untuk mengisi waktu luang.
3. Sasaran program 
Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik. Pada tingkat usia tertentu anak didik mempunyai tingkat kemampuan tertentu pula, untuk itu dalam memilih media hendaknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak didik.
4. Situasi dan kondisi
a. Situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan dipergunakan, seperti ukurannya, perlengkapannya, ventilasinya.
b. Situasi serta kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran mengenai jumlahnya, motivasinya. 
5. Kualitas teknik
Dari segi teknik, media pengajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat. Barangkali ada rekaman atau gambar-gambar, suara atau alat-alat bantunya yang kurang jelas atau kurang lengkap, sehingga perlu penyempurnaan sebelum penggunaannya.
6. Keefektifan dan efisiensi penggunaan
Keefektifan berkenaan dengan hasil yang dicapai, sedangkan efisien berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut. Keefektifan dalam penggunaan media meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut informasi pengaaran dapat diserap oleh anak didik dengan optimal. Sedangkan efisiensi meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujujan tersebut sedikit mungkin. 
b. Kriteria pemilihan media pengajaran
Apabila akan menggunakan media pengajaran dengan memanfaatkan media yang telah ada, maka menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1991 : 5) megemukakan rumusannya. Enurut mereka, dalam memilih media untuk pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut :
1. Tujuan 
Media hendaknya sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dirumuskan.

2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran 
Bahan pelajaran yang sifatnya fakta, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
3. Keadaan peserta didik
Dalam memilih media hendaknya harus sesuai dengan taraf berpikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahai oleh siswa. Contohnya : menyajikan grafik yang berisi data dan angka dalam bentuk persen bagi siswa SD kelas-kelas rendah tidak ada manfaatnya. Mungkin lebih tepat dalam bentuk gambar atau poster.
4. Kemudahan dalam memperoleh media
Media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar.
5. Biaya 
Media yang mahal dan membutuhkan waktu lama dalam memproduksinya bukanlah jaminan sebagai media terbaik.
6. Tersedianya waktu 
Dalam penggunaan media harus tersedia waktu yang memadai sesuai dengan materi yang disampaikan sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.
7. Ketrampilan guru dalam menggunakannya
Ini merupakan salah satu kriteria utama. Adapun media itu kualitasnya baik tetapi, guru tidak mampu menggunakannya maka media tersebut tidak ada manfaatnya. 
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam penggunaan media pengajaran untuk mempertinggi kualitas pengajaran dan mendapat hasil belajar yang baik. 
1. Menentukan jenis media dengan tepat, artinya sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelaaran yang akan diajarkan.
2. Menetapkan atau mempertimbangkan subjek dengan tepat, artinya, perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan/ kemampuan peserta didik.
3. Menyajikan media dengan tepat, artinya, penggunaan media pengajaran haruslah sesuai dengan tujuan, bahan metode, waktu, dan sarana yang ada.
4. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media digunakan. Tentu tidak setiap saat dalam proses belajar mengajar terus digunakan.
4. Fungsi dan Manfaat
Peranan media sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif harus dikembangkan oleh setiap guru.penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk membantu siswa dalam memahami pengertian yang diberikan oleh guru.Hal ini akan berdampak pada tingginya mutu belajar mmengajar dikelas.
Terdapat beberapa fungsi media pengajaran yang dapat diaplikasikan kedalam proses blajar mengajar,yaitu sebagai berikut:
1. Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap[ suatu bahan yang guru sampaikan
2. Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya.
3. Media sebagai bahan konkret berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari oleh para siswa baik individu maupun kelompok.
Berangkat dari fungsi-funghsi tersebut diharapkan pemahaman guru terhadap media menjadi jelas ,sehingga tidak memnfaatkan media secara sembarangan. Guru dapat mengembangkan media sesuai dengan kemampuannya. Hal ini akan terkait dengan kecermatan guru memahami kondisi psikologi siswa. Pemanfaatkan media dengan maksud mengulur-ngulur waktu tidak dibenarkan. Apalagi jika pemanfaatan media dengan dalih untuk memperkenalkan kekayaan sekolah. Oleh karena itu,pemanfaatan media diharuskan untuk mencapai tujuan pengajaran.
Tetapi pemafaatan media juga tidak asal-asalan menurut keinginan guru. Guru harus memanfaatkan media tersebut dengan perencanaan yang sistematik. Ada enam langkah yang harus ditempuhn guru mempergunakan media. Langkah-langkah itu adalah:
1. Merumuskan media pengajaran dengan memanfaatkan media.
2. Persiapan guru. Pada fase ini guru memilih dan menetapkan media mana yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan.
3. Persiapan kelas. Pada fase ini siswa atau kelas harus mempunyai persiapan,sebelum mereka menerima pelajaran dengan menggunakan media.
4. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Pada fase ini penyajian bahan pelajaran dengn memanfaatkan media pengajaran.
5. Langkah kegiatan belajar siswa. Pada fase ini siwa belajar dengan memanfaatkan media pengajaran. Disina siswa dapat mempraktekkannya sendiri atau guru langsung memanfaatkannya.
6. Langkah evaluasi pengajaran. Pda fase ini kegiatan belajar dievaluasi,sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai penunjang proses belajar siswa.
Manfaat penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting. Kehadiran media sangat membantu mereka dalam memahami konsep tertentu.
Ketidakmampuan guru dalam menjelaskan suatu bahan dapat di wakili oleh peranan media.
Terdapat beberapa manfaat media dalam proses belajar mengajar, yaitu antara lain:
1. Media dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar.
2. Membantu timbulnya pemikiran dan membantu berkembangnya kemampuan berbahasa.
3. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa. 
4. Metode pengajaran akan lebih bervariasi ,tidak semata-mata komunikasi verbal.
5. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian dari guru,tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, mendemonstrasikan. 
6. Meletakkan dasar-dasar yang konkret dari konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi kepahaman yang bersifat verbalisme.
7. Menampilkan obyek yang terlalu besar yang tidak memungkinkan untuk dibawa kedalam kelas. 
8. Memperlambat kegiatan yang terlalu cepat dan mmpercepat kegiatan yang terlalu lambat.
9. Bahan pengajaran dapat diulang seuai dengan kebutuhan atau disimpan untuk digunakan pada saat yang lain.
10. Memungkinkan untuk menampilkan obyek yang langkah.
11. Menampilkan obyek yang sulit untruk diamati oleh mata telanjang.
Demikian pembahasan mengenai penggunaan media dalam prose belajar mengajar. Media yang dapat dimanfaatkan oleh guru adalah media yang sesuai dengan misi tujuan. 
B. Metode Pengajaran
1. Pengertian
Metode berasal dari bahasa Yunani ”methodos” yang berarti cara / jalan yang ditempuh. Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode pembelajaraan adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pmbelajaran.
Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan untuk guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila ia tidak menguasai satupun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan (Syaful Bahri Djamarah, 1991:72).

2. Jenis – Jenis Metode Pengajaran
 Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Metode ni ada kebaikan dan kekurangannya, diantaranya adalah :
a. Kebaiakan metode diskusi
 Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah.
 Mengembangkan sikap dan menghargai pendapat orang lain.
 Memperluas wawasan.
 Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu masalah.
b. Kekurangan metode diskusi
a. Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.
b. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.
c. Peserta mendapat informasi yang terbatas.
d. Munkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri.
 Metode Eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dengan metode ini siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya itu. Metode eksperimen mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
a. Kelebihan metode Eksperimen
e. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan:
f. Dapat membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
g. Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.
b. Kekurangan metode Eksperimen
h. Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi
i. Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal
j. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan
k. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada factor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian
 Metode Demontrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya atau tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Metode ini baik digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakannya, komponen-komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain, dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu. Metode demonstrasi mempunyai kelebihan dan kekurangan, antara lain :
a. Kelebihan metode Demonstrasi
 Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret
 Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari .
 Proses pengajaran lebih menarik.
 Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.
b. Kekurangan metode demonstrasi
 Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus
 Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik.
 Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa menganbil waktu atau jam pelajaran lain.

d) Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Metode ini merupakan metode tertua dan banyak digunakan dalam proses pendidikan, baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun di sekolah. Metode Tanya jawab mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
a. Kelebihan metode Tanya jawab
 Pertanyaan dapat menarik dan memuaskan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang rebut, yang mengantuk menjadi tegar dan hilang kantuknya.
 Merangsang siswa untuk melatih mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan.
 Mengembangkasn keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
b. Kekurangan metode Tanya Jawab
 Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani, dengan mencitakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab.
 Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah

e) Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Meski metode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru daripada anak didik, tetapi metode ini tetap tidak tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan pengajaran. Apalagi dalam pendidikan dan pengajaran tradisional, seperti di pedesaan, yang kekurangan fasilitas. Dengan demikian dapat dipahami bahwa metode ceramah adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa. Metode ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
a. Kelebihan metode ceramah
 Guru mudah menguasai kelas 
 Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas
 Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar 
 Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
 Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik
d. Kekurangan metode ceramah
 Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)
 Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan
 Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini sukar sekali
 Menyebabkan siswa menjadi pasif 

f) Student Teams Achievement Division ( STAD )
Pembelajaran tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok – kelompok kecil yang heterogen dengan jumlah anggota kelompok 4 – 5 orang. Diawili dengan penyapaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok. Sebelum pembelajaran dimulai ada beberapa hal yang harus dipersiapkan diantaranya :
 Perangkat pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang harus dipersiapkan antara lain, RPP, buku siswa, Lembar Kerja Siswa, dll
 Membentuk kelompok 
Pembentukan kelompok diusahakan agar kemampuan siswa dalam kelompok adalah heterogen dan kemampuan antara kelompok yang satu dengan yang lain relative homogeny, apabila memungkinkan juga perlu memperhatikan ras, agama, jenis kelamin dan latar belakang sosial.
Salah satu cara yang bias dipakai dalam pembentukan kelompok berdasarkan prestasi akademik :
 Siswa dirangking terlebih dahulu sesuai dengan kepandaian dalam mata pelajaran tertentu
 Siswa dikelompokkan kedalam tiga kategori yaitu kelompok atas ( 25 %), kelompok menengah ( 50 % ), dan kelompok bawah ( 25 % )
 Dari kitiga elompok itu dibagi dalam kelompok yang direncanakan secara merata

 Pengaturan tempat duduk
Tempat duduk ditata dengan baik agar tidak menimbulkan kekacauan
 Kelompok kerja
Untuk mencega adanya hambatan pada pembelajara, terlebih dahulu diadakan latihan kelompok. Hal ini bertujuan untuk lebih ningkatkan kesolitan anggota dan saling mengenal satu saa lainnya.
Adapun fase – fase pada tipe STAD ini adalah sebagai berikut :
Fase Kegiatan guru
Fase 1
Menyanpaikan tujuan dan memotivasi siswa Menyampakan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa
Fase 2
Menyajikan / menyampaikan informasi / materi Menyajikan informasi / materi kepada siswadengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bacaan
Fase 3
Morganisasikan siswa dalam kelompok belajar
Menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien 
Fase 4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar Membimbing kelompok – kelompok belahar pada saat mereka menerjakan tugas mereka
Fase 5
Evaaluasi Masing – masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
Fase 6
Memberi penghargaan Mencari cara untuk mengargai baik upaya maupun hasil belajar individu atau kelompok

Penghargaan atas keberhasilan kelompok bias dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut :
1) Menentukan skor individu dengan cara diadakan kuis / ulangan harian
2) Untuk skor kelompok dihitung dengan cara menjumlahkan skor individu anggota kelompok lalu di bagi dengan jumlah kelompok ( rata – rata )
3) Kelompok yang mendapatkan rata – rata skor tertinggi, bias diberi penghargaan dan atau hadiah. 

g) Numbered Head Together ( NHT )
NHT atau penomeran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajara kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternative terhadap struktur kelas tradisional. NHT dikembangkan pertama kali oleh Spenser Kagen pada tahun 1993.
Pembelajaran NHT ini mempunya empat fase :
 Fase I : Penomeran
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok Heterogen, tiap kelompok terdiri dari 4 – 5 orang dan kelompok diberi nomor 1- 4 atau 1 – 5 ( sesuai dengan jumlah anggota kelompok )
 fase II : Mengajukan pertanyaan
Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa dan pertanyaan dapat bervariasi
 Fase III : Berfikir Bersama
Siswa menyatuka pendapat terhadap jawaban pertanyaan itu dan memastikan bahwa tiap anggota kelompok mengetaui jawaban dari tim.
 Fase IV : Meenjawab
Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacngkan tangan untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

h) Think Pair Share ( TPS )
Strategi think pair share atau berpikir berpasangan berbagi adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Strategi ini dikembangkan oleh Frang lyman dan koleganya di Universitas Maryand. Fase – fase pada strategi ini meliputi :
 Fase 1 : Berpikir
Guru mengajukan pertanyaan atau permasalahan yang dikaitkan dengan pelajaran dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendari jawabannya
 Fase 2 : Berpasangan 
Guru meminta siswa untuk bepasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Secara normal siswa diberi waktu 4 – 5 menit pada siswa untuk menyatukan, berdiskusi jawaban atas permasalahan yang diaukan oleh guru.
 Fase 3 : Berbagi
Guru meminta pasangan – pasangan untuk berbagi jawaban dengan siswa sekelas secara bergantian.

i) Jigsaw ( Tim Ahli )
Jigsaw telah dikembangkan dan diujicoba oleh Elliot Aroson dan teman – teman dari Universitas Texas dan diadopsi oleh slavin dan teman teman dari Universitas John Hopkins. Fase – fase penbelajaran jigsaw :
 Fase 1 :
Siswa di bagi atas beberapa kelompok heterogen ( tiap kelompok anggotanya 5 – 6 orang )
 Fase 2 :
Materi pelajaran diberikan pada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi – bagi dalam beberapa sub bab
 Fase 3 :
Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya. Contohnya : materi yang akan di sampaikan :

sifat – sifat bangun datar
Kelompok I Rita Persegi
Bagus Segitiga
Novi Trapezium
Firman Layang– laying
Ita lingkaran

 Fase 4 :
Anggota dari kelompok lain yang telah mepelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok ahli untuk berdiskusi.
 Fase 5 :
 Setiap anggota kelompok ahli setalah selesai berdiskusi maka kembali ke kelompok asal dan bertugas untuk mengajari teman – teman kelompoknya
 Fase 6 :
Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa di berikan kuis secara individu

Ilustrasi kelompok Jigsaw

3. Pemilihan dan Metode Pengajaran
Metode mengajar yang digunakan guru setiap kali pertemuan kelas bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi yang bersesuaian dengan perumusan tujuan intruksional khusus. Berikut adalah faktor – faktor yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode :
1. Anak Didik
Di ruang kelas guru akan berhadapan dengan sejumlah anak didik dengan latar belakang kehidupan yang berlainan, status sosial yang bermacam – macam, serta aspek intelektual juga berbeda – beda.
Perilaku anak didik selalu menunjukkan perbedaan, ada yang pendiam, kreatif, suka bicara, tertutup (introver), terbuka (ekstrover),pemurung, periang, dan sebagainya.
Perbedaan individual anak didik pada aspek biologis, intelektual, dan psikologis sebagaimana disebutkan diatas, mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang mana sebaiknya diambil oleh guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam waktu yang relatif lama demi tercapainya tujuan pengajaran yang telah dirumuskan secara operasional.. Dengan demikian, kematangan anak didik yang bervariasi mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pengajaran.
2. Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Secara hierarki tujuan itu bergerak dari yang rendah hingga yang tinggi, yaitu tujuan intruksional atau tujuan pembelajaran, tujuan kurikulum, tujuan institusional, dan tujuan pendidikan nasional.
Metode yang dipilih guru harus sejalan dengan taraf kemampuan yang hendak diisi ke dalam diri setiap anak didik. Artinya, metodelah yang harus tunduk kepada kehendak tujuan dan bukan sebaliknya. Karena itu, kemampuan yang bagaimana yang dikehendaki oleh tujuan, maka metode harus mendukung sepenuhnya.
3. Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang diciptakan guru tidak selamanya sama dari hari ke hari. Maka dalam hal ini guru tentu memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan itu. Di lain waktu, sesuai dengan sifat bahan dan kemempuan yang ingin dicapai oleh tujuan, maka guru menciptakan lingkungan belajar anak didik secara berkelompok. Anak didik dibagi ke dalam beberapa kelompok belajar di bawah pengawasan dan bimbingan guru. Masing – masing kelompok diberi tugas untuk memecahkan suatu masalah.
Dalam hal ini tentu saja guru telah memilih metode problem solving. Demikianlah, situasi yang diciptakan guru mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.
4. Fasilitaas
Fasilitas merupakan han yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjuang belajar anak didik di sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar. Misal, tidak adanya laboratorium IPA, ini kurang mendukung penggunaan metode eksperimen atau metode demonstraasi. Oleh karena itu berhasil tidaknya pengajaran juga tergantung faktor lain yang mendukungnya.

5. Guru
Latar belakang pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi. Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode. Itulah yang biasanya dirasakan oleh guru yang bukan berlatar belakalangkan pendidikan guru. Apalagi belum memiliki pengalaman mengajar yang memadai. Guru yang berlatar belakang pendidikan guru pun jika minim penglamannya mengajar di kelas juga cenderung akan sukar memilih metode yang tepat. Ada juga yang tepat memilih metode, namun dalam pelaksanaannya menemui kendala, disebabkan labilnya kepribadian dan dangkalnya penguasaan atas metode yang digunakan.
Dengan demikian, dapatlah dipahami bahwa kepribadian, latar belakang pendidikan, dan pengalaman mengajar adalah permasalahan intern guru yang dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.
C. Hubungan Antara Media dengan KBM
Hubugan antara media dengan KBM dapat kami diskripsikan sebagai berikut :
 Dalam pembelajaran guru harus mempunyai tujuan yang jelas. Materi apa yang akan diberikan, tujuan apa yang aka ingin dicapai.
 Untuk mencapai tujuan tersebut, guru harus membuat RPP sebagai acuan untuk melaksanakan pembelajaran
 Dalam mebuat RPP, guru harus menentukan metode apa yang akan digunakan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
 Setelah menentukan metode apa yang akan dicapai, guru juga harus menentukan media apa yang harus dipakai untuk menunjang metode tersebut sehingga antara metode dan media ada kesesuaian. Dalam menentukan metod dan media pengajaran harus memperhatikan kriteria – kriteria yang telah dijelaskan diatas.
 Dengan adanya kesesuaian antara metode pengajaran, materi dan media, maka tujuan pembelajaran akan tercapai sehingga KBM di kelass berjalan dengan baik. Dengan adanya media diharapkan bias mendukung keefektifan KBM dan bias meningkatan prestasi dan motivasi siswa


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan 
Dari pembahasan ini daat kami simpulkan bahwa :
 Media pengajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari guru kepada siswa dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan gunakan mencapai tujuan pengajaran
 Macam – macam media yang bisa digunakan adalah
a. Media dilihat dari jenis jenisnya dibagi kedalam :
 Media Auditif
 Media Visual
 Media Audio Visual
b. Media dilihat dari daya liputannya, dibagi dalam :
 Media dengan daya liput luas dan serentak 
 Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat
 Media untuk pengajaran individual
c. Media dilihat dari bahan penbuatannya, dibagi dalam :
 Media sederhana 
 Media kompleks
 Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media Pengajaran
Pemilihan sekaligus pemanfaatan media pengajaran perlu memperbaiki beberapa faktor dan kriteria, yaitu sebagai berikut :
1. Faktor- faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media pengajaran 
 Objektivitas
 Program pengajaran 
 Sasaran program 
 Situasi dan kondisi
 Kualitas teknik
 Keefektifan dan efisiensi penggunaan

2. Kriteria pemilihan media pengajaran
dalam memilih media untuk pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut :
 Tujuan 
 Dukungan terhadap isi bahan pelajaran 
 Keadaan peserta didik
 Kemudahan dalam memperoleh media
 Biaya 
 Tersedianya waktu 
 Ketrampilan guru dalam menggunakannya
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam penggunaan media pengajaran untuk mempertinggi kualitas pengajaran dan mendapat hasil belajar yang baik. 
 Menentukan jenis media dengan tepat
 Menetapkan atau mempertimbangkan subjek dengan tepat
 Menyajikan media dengan tepat
 Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. 
 Metode pembelajaraan adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pmbelajaran.
 Jenis – Jenis Metode Pengajaran
o Metode Diskusi
o Metode Eksperimen
o Metode Demontrasi
o Metode Tanya Jawab
o Metode Ceramah
o Student Teams Achievement Division ( STAD )
o Numbered Head Together ( NHT ) )
o Think Pair Share ( TPS
o Jigsaw ( Tim Ahli )

 Pemilihan dan Metode Pengajaran
Beberapa adalah faktor – faktor yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode :
 Anak Didik
 Tujuan
 Situasi 
 Fasilitaas
 Guru
 Hubungan antara media dengan KBM
Dengan adanya kesesuaian antara metode pengajaran, materi dan media, maka tujuan pembelajaran akan tercapai sehingga KBM di kelass berjalan dengan baik. Dengan adanya media diharapkan bias mendukung keefektifan KBM dan bias meningkatan prestasi dan motivasi siswa

B. Saran
Kami meyarankan kepada para pembaca agar bisa mencermati isi makalah ini dengan cermat dan teliti agar dapat memahami maksud dari pada penyusun. Selain itu kami juga menyarankan kepada para guru supaya bisa mengaplikasikan isi dari pada makalah ini dalam proses belajar mengajar di kelas. 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pendekatan Otoriter, Intimidasi dan permisiif

Penilaian dalam bentuk Pendidikan Kewarganegaraan SD